REPUBLIKA.CO.ID, PADANG — Umat Buddha di Kota Padang ikut tergerak untuk meringankan penderitaan Etnis Rohingya di Myanmar. Ahad (10/9) pagi ini, setidaknya 60 orang umat Buddha yang tersebar di empat titik di Padang mengumpulkan donasi dari masyarakat umum.
Aksi yang dilakukan umat Buddha di Padang ini sekaligus menegaskan bahwa tragedi yang terjadi Myanmar adalah murni urusan kemanusiaan, bukan soal agama. Ketua Pengurus Harian Vihara Buddha Warman Padang, Upasaka Pandhita Sudharma, mengungkapkan upaya untuk menolong para pengungsi Rohingya tak cukup dengan sekadar kecaman kepada pemerintahan dan militer Myanmar.
“Ini aksi nyata kepedulian kita terhadap Etnis Rohingya,” kata Sudharma, Ahad (10/9).
Menurut dia, yang harus dilakukan saat ini adalah aksi nyata untuk bisa meringankan beban Etnis Rohingya, baik yang masih bertahan di Myanmar maupun yang mengungsi di Bangladesh atau daerah lain. “Kalau Pernyataan kan sudah ya, mengutuk, mengecam dan sebagainya. Tinggal sekarang apa yang bisa kita perbuat untuk meringankan. Mereka mengungsi ke perbatasan Bangladesh, mereka kekurangan makan,” kata dia.
Sudharma menilai Bangladesh sebagai negara yang menampung pengungsi terbanyak tak akan mampu menangani sendiri seluruh pengungsi yang ada. Menurutnya, negara-negara Asia Tenggara harus bersatu untuk berperan aktif dalam menolong Etnis Rohingya.
"Makanya kita galang dana. Kita salurkan nanti melalui pihak-pihak yang berwenang untuk menolong penderitaan Etnis Rohingya," katanya.
Sudharma pun merasa senang karena banyak orang yang menunjukkan kepedulian terhadap Rohingya. “Banyak yang mau peduli. Penekannya, meski beda etnis, beda agama, yang penting kita sama-sama manusia. Kita semua manusia," ujar dia.
Penggalangan dana yang dilakukan oleh Umat Buddha di Padang akan dilakukan hingga pekan depan. Aksi solidaritas ini juga dimotori oleh ibu-ibu dan muda-mudi umat Buddha yang berdomisil di Kota Padang. Aksi pengumpulan dana dilakukan di empat titik, yakni kawasan tepi laut di depan Vihara Buddha Warman, sepanjang jalan Nipah, Pondok, hingga Pasar Raya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika