Ahad 10 Sep 2017 02:38 WIB

Pemerintah Terus Genjot Tingkat Konsumsi Ikan di Masyarakat

Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah pusat terus berupaya meningkatkan angka konsumsi ikan di masyarakat melalui berbagai progam baik gemar makan ikan, budidaya, hingga teknologi. "Harus diakui angka konsumsi ikan di Indonesia masih rendah, maka dari itu kami melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan RI terus menggenjot progam gemar makan ikan," kata Kepala Staf Kepresidenan RI Teten Masduki di Sukabumi, Sabtu (9/9).

Sebenarnya, Indonesia merupakan negara kelautan yang mempunyai berbagai potensi perikanan baik darat/tawar, laut dan payau. Namun, karena kebiasaan masyarakat yang lebih senang mengkonsumsi daging ayam dan sapi sehingga ikan kurang dilirik.

Padahal, kandungan gizi dalam ikan lebih tinggi dibandingkan daging ayam dan sapi. Bahkan, jika rakyat Indonesia sudah mulai beralih ke mengkonsumsi ikan maka program ketahanan pangan akan lebih cepat.

Teten melanjutkan, saat ini konsumsi daging sapi sangat tinggi bahkan pemerintah harus mengimpor sapi setiap tahunnya mencapai 1 juta ekor. Belum lagi pertumbuhan penduduk sudah dipastikan akan bertambah meningkat konsumsi daging sapinya.

Oleh karena itu, Indonesia yang merupakan negara maritim sudah seharusnya memanfaatkan sumber protein ini untuk ketahanan pangan. Sehingga kebiasaan konsumsi harus mulai beralih. "Namun peningkatan konsumsi ikan pun harus dibarengi persediaan di masyarakat, seperti melalui program budidaya minapadi, bioflok dan lain-lain," tambahnya.

Teten mengatakan, jika kebiasaan konsumsi masyarakat beralih maka bisa disubsidi oleh ikan. Selain itu, dengan semakin meningkatnya permintaan maka akan ada potensi untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah juga saat ini tengah berupaya meningkatkan konsumsi ikan per kapitanya yang sekarang hanya 41 kg/kapita ditargetkan naik menjadi 56 kg/kapita.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement