Sabtu 09 Sep 2017 20:34 WIB

Pengungsi Rohingya Berharap Ada Kepastian Kewarganegaraan

Pengungsi Rohingya tinggal di tiga rumah kontrakan di Jalan Anggrek, Cimanggis, Depok, Jabar, Selasa (5/9). Sebanyak 3 keluarga dan anak-anaknya yang tinggal di kontrakan tersebut.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pengungsi Rohingya tinggal di tiga rumah kontrakan di Jalan Anggrek, Cimanggis, Depok, Jabar, Selasa (5/9). Sebanyak 3 keluarga dan anak-anaknya yang tinggal di kontrakan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO — Belasan pengungsi Rohingnya yang tinggal di rumah susun di komplek Puspa Agro, Jemundo Sidoarjo, Jawa Timur, berharap segera ada kepastian terkait dengan kewarganegaraan baru bagi mereka. "Yang kami harapkan saat ini adalah status kewarganegaraan baru di negara ketiga," kata Muhammad Suaib, salah satu warga Rohingnya yang tinggal di Puspa Agro, Jemundo Sidoarjo, Sabtu (9/9).

Saat ini, Suaib bersama dengan belasan rekannya yang lain belum memiliki kejelasan kapan mereka akan mendapatkan kepastian kewarganegaraan tersebut. "Kami sudah sekitar lima tahun berada di tempat penampungan ini tanpa ada harapan yang jelas," ujarnya.

Ia menjelaskan, dengan adanya kejelasan kewarganegaraan tersebut dirinya ingin hidup normal seperti halnya warga negara yang lainnya. "Kami tidak mungkin lagi kembali ke negara kami, karena kampung kami sudah dibakar. Kami tidak mempersoalkan akan ditempatkan di negara mana, yang jelas kami bisa hidup dengan tenteram," ujarnya.

Dia juga meminta kepada semua pihak untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Rohingnya ini. "Kami meminta kepada semua pihak untuk turut serta membantu kami, karena kampung kami sudah habis dibakar dan banyak di antara penduduknya yang harus mengungsi," katanya.

Dia mengaku sering menangis ketika ada pengungsi dari negara lain yang sudah mendapatkan kelanjutan untuk menuju ke negara ketiga. "Kami sering menangis saat ada pengungsi dari negara lain di tempat ini yang sudah bisa mendapatkan kelanjutan perjalanan menuju ke negara ketiga. Sementara kami, masih belum mendapatkan kejelasan sampai kapan harus berada di tempat ini," ujarnya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement