Sabtu 09 Sep 2017 16:58 WIB

Diguyur Hujan Deras 5 Jam, Padang 'Dikepung' Banjir

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
Hujan mengguyur Kota Padang selama lebih dari 5 jam, sejak Sabtu (9/9) pukul 11.00 WIB. BPBD Padang menyebutkan ketinggian air rata-rata mencapai 50 cm.
Foto: Republika/Sapto Andika Candra
Hujan mengguyur Kota Padang selama lebih dari 5 jam, sejak Sabtu (9/9) pukul 11.00 WIB. BPBD Padang menyebutkan ketinggian air rata-rata mencapai 50 cm.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sejumlah titik di Kota Padang, Sumatra Barat, dilanda banjir akibat guyuran hujan deras sejak pukul 11.00 WIB pada Sabtu (9/9). Hujan deras ini berlangsung hingga lebih dari lima jam, dan masih berlangsung hingga pukul 16.30 WIB. 

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatra Barat, ketinggian air rata-rata 50 sentimeter (cm) di beberapa lokasi seperti Pegambiran Arai Pinang, Lubuk Begalung, Alang Lawas, By Pass, dan sejumlah lokasi lain. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar Pagar Negara menyebutkan, saat ini timnya sedang bergerak ke sejumlah lokasi untuk mengantisipasi semakin tingginya air akibat hujan lebat. 

Setidaknya, Pagar melanjutkan, dua unit perahu karet dikerahkan BPBD ke titik-titik yang dilaporkan ketinggian airnya menyentuh 50 cm untuk bersiap melakukan evakuasi. "Ketinggian air 50 cm di beberapa titik. BPBD Kota Padang siapkan peralatan evakuasi banjir seperti perahu karet. Kami terus pantau di lapangan," ujar Pagar. 

Candra (27 tahun), warga Olo, Padang, menyebutkan luapan air sudah masuk ke rumahnya sejak pukul 15.30 WIB. Menurutnya, drainase di perumahan tempatnya tinggal tak mampu lagi menampung tingginya intensitas hujan sejak siang tadi.

Ia menilai buruknya perawatan menjadi penyebab tak berfungsinya drainase yang dibangun. Candra meminta pemerintah kota mengambil langkah untuk mengantisipasi banjir tidak terulang lagi. 

Aidil (30 tahun), warga Parak Gadang, juga mengungkapkan hal senada. Dia menuturkan luapan air sudah masuk ke dalam tempat tinggalnya. Menurutnya, perbaikan drainase yang dilakukan pemerintah beberapa waktu lalu terbukti tak solutif atasi banjir. 

"Semestinya pengerjaan atau perbaikan drainase itu memperhitungkan kemungkinan volume air dan intensitas hujan yang bisa saja terjadi. Bisa saja saluran diperdalam," katanya. 

Hingga kini, BPBD Kota Padang masih mendata lokasi-lokasi yang terdampak banjir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa penumpukan awan hujan masih terpantau di Padang, Padang Pariaman bagian barat, Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Ulakan, dan wilayah pesisir barat lainnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement