Sabtu 09 Sep 2017 03:01 WIB

Tiga Perusahaan Diduga Buang Limbah ke Anak Sungai Citarum

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda
Pencemaran Sungai (ilustrasi)
Foto: Koran Nusantara
Pencemaran Sungai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung mengungkapkan sedang melakukan investigasi terhadap tiga perusahaan di wilayah Banjaran, Kabupaten Bandung yang diduga telah membuang limbah melalui saluran ilegal ke anak sungai Citarum, Sungai Cisangkuy. Diharapkan, Sabtu (9/9) besok investigasi sudah bisa membuahkan hasil laporan.

“Kemarin, kita melakukan investigasi ada tiga perusahaan (diduga membuang limbah) melalui saluran ilegal,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung, Asep Kusumah kepada wartawan, Jumat (8/9). Katanya, saat ini debit air di sungai Citarum mengalami penurunan sehingga terlihat jelas kondisi air yang tercemar.

Menurutnya, beberapa saluran ilegal berhasil ditemukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan langsung ditutup. Pihaknya masih melakukan investigasi terhadap perusahaan yang diduga membuang limbah melalui saluran ilegal. Selain itu, dinas melakukan pengecekan dokumen perusahaan dan instalasi pembuangan limbah.

“Jika ada dokumen yang belum sempurna termasuk instalasi pengolahan limbah yang tidak lengkap maka harus segera dibereskan,” ujarnya. Dirinya menuturkan, selain industri yang menjadi sumber pencemar di sungai Citarum, limbah domestik rumah tangga dan peternakan berkontribusi terhadap pencemaran.

Asep menambahkan, hingga saat ini, sebanyak 200 perusahaan di Kabupaten Bandung telah mendapatkan sanksi administrasi berupa teguran, delapan perusahaan yang dipaksa pemerintah untuk menutup saluran pembuangan limbah ilegal dan tiga perusahaan yang masuk proses pidana.

Sementara itu, Pangdam III/Silliwangi, Mayjen TNI M Herindra menyoroti sekaligus prihatin dengan kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) sungai Citarum saat ini yang sangat kotor. Sehingga, pihaknya tergerak bersama LSM, pelajar, pemerintah daerah dan masyarakat umum turun langsung untuk membersihkan Citarum secara serentak di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jumat (8/9).

 “Kita prihatin dengan kondisi Citarum yang kotor. Dana yang dikeluarkan tidak sedikit (untuk CItarum) tapi banyak, kalau lihat hasil sampai saat ini terus terang kita belum bekerja optimal,” ujarnya saat memberikan sambutan dihadapan ribuan personil TNI, pelajar, LSM dan pemerintah daerah di Lapangan Yon Zipur 3/YW.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement