REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mengadakan shalat gaib bagi etnis Rohingya yang mengalami pembantaian di Myanmar. Dalam kesempatan itu, Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum menjanjikan pemotongan honornya supaya didonasikan ke etnis Rohingya.
Bupati Uu mengatakan shalat gaib ini sebagai bentuk solidaritas bagi etnis Rohingya sebagai sesama Muslim. Tak hanya itu, aksi penggalangan dana pun ikut dilakukan secara bersamaan.
"Solidaritas sesama manusia dan muslim supaya doa diijabah Allah agar duka masyarakat muslim rohingya berakhir. Akan ada sumbangan juga jadi tidak hanya doa, ada materi juga lewat organisasi yang sumbangannya bisa sampai kesana (Myanmar)," katanya pada wartawan.
Mengenai penggalangan dana, Uu menawarkan opsi pemotongan honor bagi PNS. Dirinya sendiri menjanjikan pemotongan honor pribadi bagi program donasi tersebut.
"Saya selaku bupati akan sumbangkan honor ke muslim Rohingya, harapan Kadis juga mengikuti. Sekalipun memang tidak diinstruksikan, ini sukarela. Masa kalau bupati seperti itu, Kadisnya tidak?" ujarnya.
Di sisi lain, shalat gaib yang dijadwalkan pada Jumat (8/9) pukul 10.00 WIB di Masjid Manonjaya sempat molor lantaran Bupati Uu terlambat datang. Meski kediaman pribadinya hanya berjarak beberapa ratus meter dari Masjid tersebut, ia justru baru datang sekitar pukul 11.00 WIB. Keterlambatan menuai protes dari para peserta shalat gaib.
"Shalat sebentar cuma 5 menit kok sampai mau dibatalkan nanti habis shalat jumat? sudah keburu pulang anak-anak (pelajar) kalau siang mah. Jadi kecewa, ini kan bukan acara acaraan, ini acara kabupaten lewat Kemenag ada instruksi," keluh Kepala Sekolah MI Al Abror Manonjaya, Zaenal Arif yang hadir di lokasi.