REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum menyambut baik ditandatanganinya Peraturan Presiden (Perpres) nomor 87 tahun 2017 tentang penguatan pendidikan karakter. Ia menilai, pendidikan karakter mesti sejalan dengan pendidikan agama dalam pelaksanaannya.
Uu mengatakan, pendidikan karakter berusaha mendidik siswa agar mempunyai moral yang baik dan ajaran moral tentu, kata dia, tak bisa dilepaskan dari ajaran agama. Ia berharap pendidikan karakter di sekolah tak bertentangan dengan nilai agama.
"Ini saya sambut baik atas penandatanganan ini karena inti pendidikan karakteri itu moral ya lewat agama. Sehebat apa pun aturan, kalau pendidikan karakter tanpa agama tidak akan sukses, inti pendidikan karakter itu pendidikan agama," katanya pada wartawan, Jumat (8/9).
Ia menilai, penandatanganan Perpres tersebut merupakan bentuk kesuksesan aksi penolakan Permendikbud soal Full Day School (FDS) di berbagai daerah Indonesia. Untuk wilayah Kabupaten Tasik sendiri, ia menjamin pendidikan karakter sudah berlangsung sebelum penandatangan Perpres no 87.
"Ini berarti aksi masyarakat direspon (Presiden) Jokowi. Pemkab Tasik tetap laksanakan seperti yang sudah ada dan disempurnakan, yaitu ada penambahan pendidikan agama di masing-masing tingkatan sesuai kapasitasnya, kalau tingkat dasar di sekolah diniyah, tingkat SMP di sekolah itu sendiri," ujarnya.
Diketahui, Perpres no 87 sekaligus menggantikan Permendikbud nomor 23 tahun 2017 tentang FDS. Permendikbud itu memperoleh kecaman terutama dari kalangan Nahdlatul Ulama lantaran dinilai mematikan sekolah madrasah diniyah.