Jumat 08 Sep 2017 15:33 WIB

Air Mata Ibu Maizura untuk Pembantaian Rohingya

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Sejumlah seniman Minang menggalang dana untuk Rohingya di Jl Gajahmada, Padang, Sumatera Barat, Kamis (7/9).
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Sejumlah seniman Minang menggalang dana untuk Rohingya di Jl Gajahmada, Padang, Sumatera Barat, Kamis (7/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Air mata menetes dari mata sayu Maizura (67 tahun) saat ia berdiri di depan Masjid Nurul Iman, Padang, Sumatra Barat. Teriknya matahari bakda Shalat Jumat tak menyurutkan warga Padang ini untuk ikut aksi damai demi mendukung Etnis Rohingya yang dianiaya di Rakhine, Myanmar. Bahkan ia mengajak putrinya untuk mengantarkannya ke Masjid Nurul Iman sebagai titik awal aksi damai ini.

"Ibu sedih melihat di televisi bagaimana orang-orang dibunuh. Anak-anak ikut jadi korban. Menangis ibu," kata Maizura sambil memegang tongkat berbendera Merah Putih di tangan kanannya, Jumat (8/9).

Aksi damai untuk mendukung Etnis Rohingya memang dilakukan oleh gabungan organisasi masyarakat Islam, partai Islam, Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), dan organisasi mahasiswa di Sumatra Barat. Sebelumnya, ratusan peserta aksi ikut menunaikan shalat Jumat di Masjid Nurul Iman dan diisi dengan doa qunut nazilah untuk mengadu kepada Allah SWT atas kekejaman pemerintah dan militer Myanmar terhadap Etnis Rohingya. Selama doa qunut nazilah dipanjatkan, tangis jamaah pun pecah. Terdengar kesedihan jamaah atas nasib Rohingya.

Ketua Forum Masyarakat Minang (FMM) Irfianda Abidin menyebutkan, aksi damai yang akan berujung di halaman Kantor Gubernur Sumatra Barat ini juga akan diikuti perwakilan Umat Buddha di Padang. Menurutnya, hal ini menunjukkan masyarakat Padang mengutuk keras terhadap kekerasan di Rakhine, Myanmar.

"Sepanjang jalan kita juga akan mengumpulkan donasi dari masyarakat. Kami meminta untuk menarik Dubes Indonesia untuk Myanmar dan mengusir Dubes Myanmar di sini. Lalu tarik lagi Nobel Perdamaian untuk Aung San Suu Kyi," ujar Irfianda.

Aksi damai ini rencananya juga diikuti Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah. Mahyeldi dijadwalkan menunggu rombongan aksi di Kantor Gubernur Sumatra Barat untuk ikut memberikan dukungan terhadap peserta aksi.

Ketua Lajnah Tanfiziyah Majelis Mujahidin Indonesi Irfan S Awwas menyebutkan akhir-akhir ini umat Islam memang banyak diberi cobaan oleh Allah SWT. Setelah dua bulan lalu masyarakat Palestina dilarang masuk ke Masjidil Aqsa, kini merebak lagi kekerasan terhadap Etnis Rohingya. Ia mengajak umat Islam bersatu untuk mendukung Rohingya, meski tidak bisa langsung mendukung dengan turun langsung ke Rakhine, setidaknya umat Muslim bisa membantu dengan dana dan doa. "Saya ajak mari kita bela saudara-saudara kita dan kita bantu dengan cara yang kita bisa," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement