Jumat 08 Sep 2017 14:25 WIB

7.000 Hektare Sawah Kekeringan di Lebak

Petani di sawah yang alami kekeringan.
Foto: Antara
Petani di sawah yang alami kekeringan.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Seluas 7.000 hektare sawah di Kabupaten Lebak, Banten, sejak dua bulan terakhir mengalami kekeringan akibat kemarau dan mengancam produksi pangan di daerah itu. "Petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pertanian tingkat kecamatan telah mengerahkan pasukan Brigade Alsintan (alat produksi pertanian) untuk menyelamatkan tanaman padi yang mengalami kekeringan," kata Kepala Bidang Sarana Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Yuntani di Lebak, Jumat (8/9).

Selama ini, lahan yang mengalami kekeringan itu hampir terjadi di 28 kecamatan akibat kemarau berkepanjangan. Kebanyakan persawahan yang kekeringan masuk kategori sawah tadah hujan karena tidak memiliki jaringan irigasi.

Pemerintah daerah kini mengoptimalkan pasukan Brigade Alsintan untuk menyelamatkan tanaman padi yang mengalami kekeringan agar menghasilkan produksi pangan. Saat ini, Brigade Alsintan Kabupaten Lebak mengerahkan sebanyak 20 pompa dan siap menyalurkan bantuan di daerah kekeringan.

Mereka petugas bisa melakukan penyedotan air permukaan bawah tanah maupun daerah aliran sungai. Selain itu juga ditambah pompa dari Brigade Alsintan tingkat kecamatan. "Kami optimistis dengan mengoptimalkan pasukan Brigade Alsintan sehingga bisa dilakukan penyedotan air sungai maupun air permukaan bawah tanah," katanya menjelaskan.

Menurut dia, tanaman padi yang mengalami kekeringan itu antara 20 sampai 35 hari setelah tanam sehingga bisa diselamatkan dengan pengoptimalan pompanisasi. Brigade Alsintan siap menyalurkan bantuan pompanisasi kepada kelompok-kelompok tani yang dilanda kekeringan.

Namun, petani jika membutuhkan pompa air maka segera membuat proposal kepada petugas UPT Pertanian Kecamatan yang ditujukan Distabun Lebak. Penyaluran bantuan pompa guna membantu petani agar mereka bisa tanam sehingga menghasilkan produksi pangan. "Kami menjamin kemarau itu tidak berdampak terhadap produksi pangan karena bisa dilakukan pompanisasi itu," katanya.

Sejumlah petani Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan bahwa petani di sini merasa lega setelah dibantu oleh pasukan Brigade Alsintan dengan pompa. Sehingga bisa menyedot air sungai Ciujung yang jaraknya sekitar 500 meter dari areal persawahan.

Sebelumnya, kata mereka, tanaman padi terjadi kekeringan akibat kemarau sehingga mengancam gagal panen. "Kami yakin kekeringan itu dapat ditangani dengan pompa sehingga tanaman padi tumbuh subur dan dipastikan panen Novemeber mendatang," kata Samian (50) seorang petani di Blok Cibungur Desa Rangkasbitung Timur Kabupaten Lebak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement