Jumat 08 Sep 2017 12:50 WIB

Konsumsi Beras di DI Yogyakarta Sudah Turun

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Andi Nur Aminah
Beras (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Beras (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Konsumsi beras masyarakat di DI Yogyakarta sudah turun. Dulu 90 kilogram per kapita per tahun, sedangkan sekarang tinggal 88 kilogram per kapita per tahun. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian DIY Sasongko pada Republika.co.id, Jumat (8/9).

"Masyarakat DIY belum biasa mengonsumsi pengganti beras maka masih ada hambatan. Dinas Pertanian ingin konsumsi masyrakat DIY tidak hanya beras saja. Karena itu kami sering  mengadakan event tentang produk olahan nonberas," tuturnya.

Sasongko berharap turunnya konsumsi beras mudah-mudahan diganti dengan konsumsi nonberas produk lokal DIY. "Jangan terus diganti gandum," katanya.

Jadi, kata Sasongko menambahkan, sumber karbohidratnya bukan hanya dari beras melainkan dari  sumber karbohidrat yang lain. Di samping karbohidrat yang perlu ditingkatkan konsumsinya adalah sayuran dan buah-buahan.

Lebih lanjut Sasongko mengatakan upaya untuk meningkatkan keanekaragaman pangan Dinas Pertanian menggenjot sumber karbohidrat yang lain seperti garut, ganyong dan talas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement