REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia meresmikan prangko bersama Indonesia dan Singapura (Joint Issue of Stamp) sebagai perayaan 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara pendiri ASEAN itu. Dengan mengusung Tagline ''Rising 50'', perayaan kali ini diharapkan dapat mengikat kedua sahabat ini di bidang sejarah dan seni.
''Rising 50'', yang merupakan singkatan dari Republik Indonesia dan Singapura 50 tahun, mengadakan peresmian secara bersamaan di Indonesia dan Singapura, Kamis (7/9). "Ini dimaksudkan untuk menandai dan mencatat sejarah hubungan diplomatik antara Indonesia dan Singapura," kata Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kemenkominfo, Ahmad A Ramli dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/9) malam.
Prangko seri Sampul Hari Pertama, diluncurkan oleh Ahmad A Ramli di Indonesia bersama Deputy Chief of Mission-Designate, Jonathan Han. Sementara di Singapura, diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia dan Perdana Menteri Singapura. Tema pertama prangko ini adalah kehidupan bawah laut dengan terumbu karangnya.
Prangko diterbitkan dalam dua desain dengan nominal masing-masing Rp 5.000. Prangko ditampilkan dalam format fullsheet dengan komposisi 12 keping perlembar (6 set prangko), dicetak sebanyak 360.000 set. Selain itu prangko juga ditampilkan dalam format Carik Kenangan (Mini Sheet) dengan nominal Rp 20.000 dicetak sebanyak 8.888 set.
Menyertai penerbitan prangko ini, diterbitkan pula Sampul Hari Pertama sebanyak 2.000 set dengan harga Rp 15.000,00. Prangko dicetak oleh Perum PERURI, desain oleh PosKreatif. Penerbitan prangko bersama antara Indonesia dan Singapura pernah pula dilakukan pada tahun 2009 dengan tema pariwisata (tourist attractions).
Launching prangko bersama ini merupakan kerja sama antara Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Kementerian Luar Negeri RI, Kedutaan Besar Indonesia di Singapura, Kedutaan Besar Republik Singapura di Jakarta, The Infocomm Media Development Authority (IMDA) Singapura, Singaporean Post dan PT Pos Indonesia.