REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian saat ini tengah menggenjot produksi bawang merah di Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal tersebut sejalan dengan program Penguatan Lumbung Pangan Perbatasan Berorientasi Ekspor (PLBE) guna memenuhi kebutuhan bawang merah di Timor Leste.
Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Infrastruktur Ani Andayani mengatakan, daerah di NTT yang menjadi lokasi penanaman bawang merah berada di Kabupaten Malaka dan Belu. "Di Malaka, telah dilakukan panen raya tepatnya di desa Fafoe," katanya melalui siaran resmi, Jumat (8/9).
Bawang merah jenis tuk tuk di Desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu juga telah dilakukan panen perdana pada Kamis (7/9) kemarin. Ia melanjutkan, hasil panen tersebut atas pendampingan teknologi dan inovasi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT dengan produksi hasil mencapai 13.28 ton per hektare.
Menurutnya, sekitar 200 ton bawang merah hasil panen raya para petani di Kabupaten Malaka akan diekspor ke Timor Leste. Hal ini sekaligus menegaskan, bahwa NTT yang selama ini dikenali identik dengan kekeringan, kini dengan terobosan program Kementan bisa ditanami komoditas lain secara baik termasuk bawang merah dan bahkan bunga krisan.
"Sudah mulai banyak sawah beririgasi terhampar dalam kawasan. Bahkan, ada yang satu kawasan bertaut sampai 4.000 hektare yaitu di Lembor, Kabupaten Manggarai Barat," kata dia.
Selain bawang merah, bawang putih juga diakui Ani akan coba ditanam di NTT guna mendukung ketersediaan untuk berkontribusi menuju swasembada bawang putih nasional di 2019.