Kamis 07 Sep 2017 23:22 WIB

Kampung 3G Malang dapat Apresiasi dari Guangzhou

Ketua MPR Zulkifli Hasan menyambangi Kampung Hijau Glintung Go Green di RW 23 Purwantoro Blimbing, Jawa Timur, Jumat (28/7).
Foto: mpr
Ketua MPR Zulkifli Hasan menyambangi Kampung Hijau Glintung Go Green di RW 23 Purwantoro Blimbing, Jawa Timur, Jumat (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG --Kampung Glintung Go Green (3G) Kota Malang, Jawa Timur, yang berhasil menembus top-15 dari 301 kota di dunia dalam "Guangzhou Award For Urban Innovation" di Cina menjadi perhatian pihak penyelenggara acara tersebut.

Delegasi Guangzhou Award For Urban Innovation Organizing Commitee, pada Kamis (7/9), melakukan kunjungan ke Kampung 3G untuk melihat secara langsung Gerakan Menabung Air (Gemar) sebagai tindak lanjut dari kegiatan award yang berlangsung beberapa waktu lalu. Rombongan delegasi yang dipimpin Liang Guoqian itu diterima Wakil Wali Kota Malang Sutiaji, Ketua RW 23 Kelurahan Purwantoro, Bambang Irianto dan Rektor Universitas Brawijaya (UB) Malang Prof M Bisri sebagai penggagas (penemu) sumur resapan untuk mewujudkan Gemar.

"Kami ucapkan selamat datang di Kota Malang. Keberadaan Kampung 3G selama ini sudah menginspirasi beberapa kota lain di Indonesia dan di dunia untuk melakukan hal yang serupa," katanya.

Ia menerangkan kesuksesan Kampung 3G merupakan buah dari kerja keras Ketua RW 23 Kelurahan Purwantoro Bambang Irianto. Ia mencoba untuk mengatasi permasalahan banjir yang kerap melanda kampung tersebut saat musim hujan, bahkan pada awal-awal pembangunan kampung itu, Bambang Irianto sempat mendapat cibiran dari warga.

"Namun berkat kerja keras dan keteguhan Pak Ketua RW akhirnya Kampung 3G bisa jadi inovasi dan membuat iri ketua RW lainnya di Indonesia karena belum lama ini mendapatkan penghargaan dari Presiden Joko Widodo," kata Sutiaji.

Menurut Sutiaji, kerja sama antara masyarakat dan perguruan tinggi (UB) dalam membuat sumur resapan di kawasan itu mendapat dukungan dari Pemkot Malang. Ini merupakan sinergitas baik yang ditunjukkan oleh pemerintah dengan elemen masyarakat dan para pemangku kepentingan.

"Di tengah keterbatasan kita akan sumber daya, khususnya aparatur sipil negara (ASN), Pemkot Malang menjadi katalisator dan mediator segala ide warga agar bisa menghasilkan hal yang positif. Pola sinergitas ini merupakan bagian dari visi dan misi Pemkot Malang dalam menjaring aspirasi masyarakat," ujarnya.

Setelah Kampung 3G sukses dan menjadi percontohan, muncul berbagai kampung tematik lainnya yang lahir dari ide dan inovasi masyarakat dengan dukungan penuh pemerintah, seperti Kampung Putih dan Kampung Warna Warni. Sementara itu, pimpinan delegasi Guangzhou, Tiongkok Liang Guoqian mengemukakan kedatangannya ke Kota Malang, khususnya di Kampung 3G, untuk memperdalam informasi mengenai inovasi kampung yang sudah diakui masyarakat internasional itu.

Selain memperdalam informasi, tim dari Guangzhou juga akan membuat video Kampung 3G yang nantinya akan digunakan untuk mengampanyekan inovasi tersebut kepada Pemerintah Tiongkok, bahkan masyarakat dunia. "Apa yang dilakukan di Kampung 3G ini bisa menginspirasi daerah lain," kata Liang.

Pada kesempatan itu, Liang juga mengapresiasi Kota Malang yang masih menjaga seni, budaya dan tradisi lokal dengan baik. Iklim pendidikan dengan adanya 57 perguruan tinggi juga mendapat apresisasi positif dari delegasi Guangzhou tersebut. "Semoga ke depan ada kerja sama yang baik dan positif bagi kedua wilayah," ucapnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement