REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sejumlah satwa di Taman Hutan Kota Bekasi, Jawa Barat, hilang dari sangkarnya. Satwa yang hilang itu akibat kurangnya perawatan serta 'tangan jahil' dari oknum masyarakat yang melakukan pencurian.
"Kami memang sempat melakukan pengadaan ratusan burung sebagai pelengkap ekosistem hutan kota sejak 2016, namun kita juga tidak tahu apa yang mempengaruhi burung-burung ini tidak betah di sana," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Jumhana Luthfi di Bekasi, Kamis (7/9).
Di Taman Hutan Kota Jalan Veteran, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan, sejumlah unggas jenis burung dara dan burung kalkun hilang dari sangkarnya di sisi timur gerbang masuk hutan kota. Keberadaan sangkar setinggi empat meter nampak kosong dan tidak terawat karena sebagian konstruksi besinya sudah terserang korosi.
Sebanyak dua ekor burung kalkun yang biasa berkeliaran bebas di dalam area Taman Hutan Kota sudah tidak nampak di lokasi pada Kamis sore. Bahkan puluhan burung dara yang biasa bersarang di lokasi yang telah ditentukan pengelola, sudah tidak nampak lagi. Hanya dua hingga tiga ekor saja yang masih keluar masuk sangkar.
Kolam berukuran 4x6 meter di tengah hutan kota yang selama ini menampung puluhan ekor ikan koi juga nampak kering dan tidak terawat. Menurut Luthfi, pihaknya telah menempatkan petugas Unit Pelaksana Teknis Dinas LH yang selama ini bertanggung jawab merawat serta menjaga keberlangsungan Taman Hutan Kota. "Namun mereka tidak secara spesifik merawat satwa, mereka bertugas mengawasi dan merawat tumbuhan serta kondusivitas hutan," katanya.
Hilangnya satwa di hutan Kota Bekasi juga dikeluhkan sejumlah masyarakat yang rutin berkunjung ke lokasi itu untuk berwisata murah. "Biasanya anak saya suka ngasih makan burung di lokasi ini dengan roti. Tapi sudah tiga bulan terakhir jumlah burungnya terus berkurang," kata Shanum (37) warga Bekasi Timur.
Dia mengaku kerap menyaksikan sejumlah pemuda yang sengaja mencuri burung dara Hutan Kota dengan memancingnya menggunakan betina. "Biasanya si betina dilambaikan ke arah jantan yang terbang, setelah hinggap di tangan di masukan kandang dan dibawa pergi," katanya.
Salah satu pelajar SMK swasta di Kota Bekasi Ralenti (18) juga mengeluhkan seputar sarana bermain anak yang kondisinya kurang terawat. "Ayunannya terbalik, sudah sebulan belum dikembalikan posisinya seperti semula. Besinya juga sudah karatan," katanya.