Kamis 07 Sep 2017 13:27 WIB

Uji Coba Bus Transjabodetabek Premium, Warga: Wow, Mahal Ya

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Ratna Puspita
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Jasa Marga, dan Pengelola Mega City Bekasi menggelar Uji Coba Bus Transjabodetabek Premium di depan Giant Mega Mall Bekasi, Kamis (7/9).
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Jasa Marga, dan Pengelola Mega City Bekasi menggelar Uji Coba Bus Transjabodetabek Premium di depan Giant Mega Mall Bekasi, Kamis (7/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Jasa Marga, Perum PPD, dan Dewan Transportasi Kota Bekasi (DTKB) melakukan uji coba bus Transjabodetabek Premium rute Mega City Bekasi-Plaza Senayan pada Kamis (7/9). Masyarakat menganggap tarif bus Rp 20 ribu terlalu mahal.

"Wow, mahal juga ya. Jujur, tidak terlalu setuju karena kalau masalah harga saya lebih cari transportasi dengan tarif rata-rata saja, mungkin seperti shuttle," kata Nita (25 tahun), karyawan swasta yang setiap hari menggunakan shuttle bus sebagai transportasi publik ini, menanggapi besaran tarif, Kamis. 

Nita mengaku mengaku kurang setuju dengan tarif yang ditetapkan, meskipun bus tersebut hanya berhenti di beberapa halte saja. Kendati demikian, dia setuju dengan kehadiran bus dengan fasilitas lengkap dan dilengkapi pengawalan dari voorijder selama masa uji coba. 

Wendy (21) juga menganggap tarif Rp 20 ribu terlalu mahal untuk kantung mahasiswa seperti dirinya. Dia menyarankan tarif dapat lebih ekonomis, atau setara dengan bus Transjakarta. "Kalau saran, mungkin tarifnya sekitar Rp. 5000-Rp 10.000 saja," kata Wendy. 

Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengatakan tarif bus premium ini sebesar Rp 20 ribu karena fasilitas yang tersedia. Bus ini dilengkapi dengan WiFi, kamera CCTV untuk keamanan, colokan untuk charge handphone. 

Dia menerangkan bus ini memang menyasar kelas menengah dan kelas atas. Dia menerangkan sekarang ini pemerintah berupaya mengatasa masalah gawat darurat dalam transportasi karena kapasitas jalan yang hampir melampaui dua kali lipat. 

Karena itu, dia menuturkan, pemerintah berharap bus premium ini dapat menarik minat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum. Termasuk masyarakat kelas atas yang memang menjadi sasaran bus premium tersebut.

Untuk lebih menarik minat masyarakat kelas atas, Bambang mengatakan, BPTJ juga sudah bekerja sama dengan Mall Mega Bekasi untuk menampung kendaraan dari penumpang bus premium dengan tarif parkir Rp 10 ribu. BPTJ juga sedang merancang sistem pembayaran non-tunai yang diupayakan akan mulai berjalan akhir tahun ini. 

Dia menerangkan BPTJ telah melakukan penandatangan kerjasama bersama Bank Indonesia (BI) tentang penerapan transaksi non-tunai. Sebelum sistem non-tunai diberlakukan, Bambang menerangkan, sistem pembayaran masih menggunakan sistem tunai dengan tarif Rp 20 ribu untuk sekali perjalanan. 

Pemerintah menargetkan faktor muat penumpang atau load factor bus premium ini mencapai 80 persen. "Target Key Performance adalah tidak boleh lebih dari 1,5 jam," kata Bambang kepada Republika saat melakukan uji coba bus transjabodetabek premium. 

Dia menyebutkan bus premium ini memiliki kapasitas untuk menampung 34 penumpang, dan merupakan program pemerintah dalam rangka menyediakan angkutan umum bagi masyarat. "Bus hanya akan berhenti di tujuh halte,” kata dia. 

Dia menyebutkan tujuh halte tersebut yaitu Halte Komdak, Polda, Gelora Bung Karno, Bundaran Senayan, fX Sudirman, Plaza Senayan dan Semanggi. “Dan, akan mengendap di Jalan Asia Afrika (seberang GBK), sebelum berangkat kembali dari Plaza Senayan menuju Mega City Bekasi pada sore," ujar dia. 

Bambang menjelaskan, saat ini armada yang akan dioperasikan sebanyak tiga unit bus yang akan melayani keberangkatan pagi dan sore. Untuk sementara, dia melanjutkan, bus premium ini akan melaju diatas bahu jalan, atau Jalur Kendaraan Angkutan Umum (JKAU), dengan pertimbangan kondisi darurat. Namun jika pembangunan jalan telah rampung maka bus itu akan melaju di atas badan jalan. 

Pada uji coba hari ini, bus Transjabodetabek berangkat dari Mega City Bekasi, tepatnya halte depan Giant Mega Bekasi pukul 06.25 WIB. Bus dikawal oleh voorijder dari BPTJ. 

Jajaran direksi BPTJ, dan Perum PPD juga turut serta menikmati uji coba bus dengan kapasitas 34 penumpang yang dilengkapi dengan fasilitas seperti Wi-Fi, CCTV, cas gawai, dan hampir seluruh kursi yang menghadap depan ini. Bus tiba di Plaza Senayan pukul 07.35, atau setelah menempuh perjalanan selama satu jam sepuluh menit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement