REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan, pihaknya sangat prihatin dengan nasib umat Islam rohingya di Rakhine, Myanmar yang mendapat perlakuan tidak manusiawi dan tidak beradab dari militer Myanmar.
"Kami mengutuk dengan keras tindakan militer dan mengimbau PBB untuk turun tangan guna menghentikan tindak pembunuhan dan kekejaman serta kekerasan yang telah mereka lakukan terhadap umat Islam Rohingya," kata Anwar, Kamis, (7/9).
Para pelaku pembunuhan dan kekejaman kepada umat Islam Rohingya harus dikirim ke pengadilan kriminal international untuk mendapatkan hukuman yang seberat-beratnya setimpal dengan yang mereka lakukan.
Kita, ujar Anwar, tak bisa mengingkari bahwa peristiwa yang terjadi di Rakhine state jelas-jelas tidak hanya menyangkut masalah kemanusiaan. Namun peristiwa ini juga menyangkut masalah keagamaan.
Ini terlihat jelas dari banyaknya pengungsi dan korban dari umat Islam yang menjadi korban kekejaman dan pembantaian. "Selain itu juga ada kata-kata kebencian dan pandangan-pandang yang tak bersahabat yang disampaikan oleh tokoh-tokoh agama Budha di negara Myanmar tersebut," katanya.