Rabu 06 Sep 2017 22:37 WIB

PKS: Persoalan Rohingya Diselesaikan di Meja Perundingan

Seorang bocah Rohingya duduk di samping ibunya yang berisitirahat setelah melintasi perbatasan Bangladesh-Myanmar di Teknaf, Rabu (6/9).
Foto: Danish Siddiqui/Reuters
Seorang bocah Rohingya duduk di samping ibunya yang berisitirahat setelah melintasi perbatasan Bangladesh-Myanmar di Teknaf, Rabu (6/9).

REPUBLIKA.CO.ID,REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Pusat Krisis Rohingya DPP PKS Sukamta menyatakan, semua persoalan terkait Rohingnya mesti diselesaikan di dalam meja perundingan. Dia juga mendesak berbagai pihak terkait dapat membuka akses kemanusiaan terhadap masyarakat etnis Rohingya yang terusir dan dianiaya di Myanmar. 

"Saya mendorong supaya ada kepastian waktu, kapan akses kemanusiaan itu mulai bisa dibuka," kata Sukamta dalam rilis di Jakarta, Rabu (6/9). Menurut politikus yang menjadi Anggota Komisi I DPR itu , hal tersebut penting karena penderitaan yang menerpa warga Rohingya terus berjalan setiap hari bahkan setiap jam dan setiap menit.

Sebelumnya, PKS telah membentuk pusat krisis sebagai langkah nyata kepedulian terhadap tragedi kemanusiaan yang menimpa kaum Rohingya di Myanmar. "Untuk memastikan langkah-langkah tersebut dapat berjalan secara efektif dan berkesinambungan maka DPP PKS membentuk 'crisis centre' khusus untuk masalah Rohingya," kata Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman.

Menurut Mohamad Sohibul Iman, pusat krisis tersebut adalah dalam rangka mencegah informasi palsu atau hoaks tentang Rohingya. Ia mengatakan, krisis Rohingya menjadi masalah yang sangat penting bagi PKS agar tidak menjadi objek berita-berita hoaks yang menyebabkan persoalan pembersihan etnis Rohingya di Myanmar menjadi kabur.

Dia mencontohkan video editan tentang Rohingya yang viral di media sosial. "Bahkan saya sempat menerima kiriman di mana di dalamnya terdapat satu scene atau bagian dari film Rambo yang seolah-olah terjadi di Myamnar. Ini kan berbahaya bagi kondisi kerukunan beragama di Indonesia dan membuat peristiwa sesungguhnya menjadi kabur," katanya.

Presiden PKS menyatakan, PKS ingin menyelesaikan masalah Rohingya di Myanmar tanpa ada masalah baru di dalam negeri. Selain itu, Sohibul Iman juga mengintruksikan fraksinya di DPR RI untuk memperluas kerja sama dengan seluruh fraksi dan alat kelengkapan dewan untuk memperkuat langkah-langkah Indonesia dalam upaya melindungi dan mencegah etnik Rohingya dari bahaya pemusnahan etnis atau genosida.

"Kami intruksikan untuk terus meningkatkan konsolidasi dengan fraksi-fraksi lain membentuk semacam kaukus parlemen Indonesia untuk mendukung perjuangan Rohingya. Menunjukkan ini bukan hanya masalah kaum muslimin saja, tapi masalah kemanusiaan, masalah bersama," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement