Rabu 06 Sep 2017 15:47 WIB

Kekeringan di Sukabumi Dirasakan 53 Ribu Jiwa

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nur Aini
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan (ilustrasi).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang/ca
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI—Bencana kekeringan di Kabupaten Sukabumi dirasakan oleh puluhan ribu jiwa yang tersebar di 22 kecamatan. Di mana, warga tersebut rata-rata kesulitan mendapatkan pasokan air bersih akibat kekeringan.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, bencana kekeringan tersebar baik di utara maupun selatan Sukabumi. Ke-22 kecamatan yang mengalami kekeringan yakni antara lain Bantargadung, Cibadak, Sagaranten, Cikidang, Cikakak, Cikembar, Gegerbitung, Ciemas, Ciracap, Palabuhanratu, Simpenan, dan Surade. Sepuluh kecamatan lainnya yakni Cimanggu, Tegalbuleud, Cidolog, Waluran, Jampang Kulon, Purabaya, Cidadap, Lengkong, Gunungguruh, dan Ciambar. ''Data terakhir dampak kekeringan terjadi di 22 kecamatan yang tersebar di 54 desa,'' ujar Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Yana Rusyana kepada wartawan Rabu (6/9).

Menurut dia, dari catatan BPBD menyebutkan jumlah penduduk yang terdampak kekeringan mencapai sekitar 53.821 jiwa. Jumlah warga yang terbanyak terkena dampak kata dia misalnya di Kecamatan Gegerbitung yang mencapai sebanyak 13.367. Belasan ribu penduduk ini tersebar di tujuh desa di Kecamatan Gegerbitung.

Selain di Gegerbitung, kecamatan lainnya yang cukup banyak terkena dampak kekeringan seperti Tegalbuleud, Ciracap, Cidadap, dan Ciambar. Di mana jumlah warga yang terdampak bencana kekeringan mencapai ribuan jiwa.

Yana menerangkan, warga tersebut mengalami dampak kekeringan berupa kesulitan pasokan air bersih. Hal ini disikapi pemkab dengan memberikan bantuan pasokan air bersih dan pemasangan pipa bagi daerah yang masih terdapat sumber air bersih.

Selain kesulitan air bersih, kekeringan juga rawan menyebabkan terjadinya kebakaran lahan atau hutan. Terakhir, sekitar 20 hektare hutan di Suaka Margasatwa (SM) Cikepuh, Kecamatan Ciemas mengalami kebakaran pada Senin (4/9) hingga Selasa (5/9) siang. "Penanganan kebakaran hutan dilakukan koordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan unsur kecamatan," kata Yana. Ia menerangkan upaya pemadaman membuahkan hasil pada Selasa siang.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo menambahkan, pemkab telah mengeluarkan surat pernyataan siaga darurat bencana kekeringan Nomor 360/2531/BPBD/2017 tertanggal 1 Agustus 2017 yang disampaikan Bupati Sukabumi Marwan Hamami. Dalam surat itu disebutkan status siaga darurat bencana kekeringan dan kebakaran lahan untuk wilayah Sukabumi terhitung mulai 1 Agustus hinga 30 Oktober 2017.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement