REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Puluhan siswa SD Kota Kulon 6, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut mengadakan shalat gaib dan doa bersama untuk etnis Rohingya di Myanmar. Para siswa menaruh harap konflik yang terjadi supaya berakhir secepatnya.
Terpantau sejak bel masuk pukul 07.00 WIB, para siswa berkumpul di halaman sekolah. Para siswa membawa sendiri sajadah untuk shalat gaib. Setelahnya, mereka pun langsung menengadahkan tangan sembari berdoa untuk keselamatan muslim Rohingya.
Salah satu siswa kelas 6, Evi mengatakan sering menyaksikan konflik di Myanmar lewat layar kaca ketika menonton berita bersama keluarganya. Ia bersama teman-temannya hanya bisa mendoakan agar konflik yang terjadi bisa segera selesai.
"Saya sama teman-teman berdoa supaya umat muslim Rohingya enggak tersiksa lagi,kasihan mereka kan, saya suka nonton di tv," katanya setelah doa bersama, Rabu (6/9).
Walau cuma mampu membantu lewat doa, ia berharap bisa ikut mendorong penyelesaian konflik. Supaya tak ada lagi korban tewas yang jatuh akibat kekejaman militer Myanmar. Di sisi lain, salah seorang guru, Heri mengatakn doa bersama yang dilakukan supaya memberi pelajaran kepada para siswa untuk perduli terhadap sesama manusia. Para siswa pun banyak yang bertanya tentang konflik di Myanmar tersebut.
"Jadi dengan doa bersama, kami berharap para etnis Rohingya tak mendapat perlakuan yang buruk lagi. Mereka pun bisa diberi kekuatan," ujarnya.