Selasa 05 Sep 2017 19:25 WIB

Presiden Diminta Galang Tokoh Islam dalam Kasus Rohingya

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Endro Yuwanto
Rohingya
Foto: AsiaNews
Rohingya

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kekerasan terhadap etnis dan Muslim Rohingya di Myanmar yang masih berlarut-larut, membuat Bupati Lampung Selatan Zainuddin Hasan geram. Ia berharap Presiden Joko Widodo dan partai politik melakukan langkah kongkret dengan menggalang tokoh-tokoh Islam untuk memprotes PBB terkait penyelesaian kasus pembantaian di Rohingya.

Menurut Zainuddin, parpol dan presiden harus segera mengambil langkah yang progresif untuk menghentikan kasus pembantaian warga dan Muslim Rohingya yang semakin tidak terkendali. “Perlu ada langkah kongkret soal pembantaian warga Rohingya,” kata Zainuddin Hasan, Selasa (5/9).

Menurut Zainuddin, dengan menggalang tokoh-tokoh Islam secara menyeluruh, ia berharap protes ke PBB dan Duta Besar Myammar akan membantu penyelesaian kekejaman di Rohingya. Parpol dari Islam, seperti PAN, PKS, PPP, dan partai lainnya hendaknya turut ambil bagian bersolidaritas atas kekerasan, kekejaman, dan pembantaian warga di Rohingya. ''Bersama masyarakat, parpol, dan negara, saya berharap protes ke negara Myammar semakin efektif agar segera menghentikan kekerasan tersebut,'' ucapnya.

Zainuddin juga berharap, pesan dari bupati di Lampung tersebut didengar semua elemen bangsa agar semua pihak tidak buta matanya dan buta hatinya terhadap sesama saudara di negara lain yang membutuhkan bantuan.

Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim bersama pejabat di lingkungan pemerintah kabupeten setempat juga menggelar shalat ghaib untuk jenazah warga Rohingya yang dibantai dengan keji. Selain menggelar shalat dan doa, bupati juga menggalang dana kemanusiaan kepada korban dan pengungsi Rohingya.

Menurut Chusnunia, kegiatan tersebut bukan agenda politik, akan tetapi solidaritas sesama umat terhadap konflik sosial yang terjadi terhadap warga dan Muslim di Rohingya.

Mantan anggota DPR-RI tersebut menyatakan, kekerasan yang dilakukan terhadap warganya di Rohingya tidaklah dapat ditolerir. Ia berharap kekerasan, kekejaman, dan pembunuhan terhadap warga, anak-anak, perempuan, segera diakhiri, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan. “Saya mengutuk keras. Tindakan brutal tersebut segera dihentikan,” kata bupati perempuan pertama di Lampung tersebut.

Penggalangan dana di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Timur tersebut berhasil menghimpun dana sebesar Rp 12,5 juta. Bantuan dana tersebut diserahkan kepada Lazisnu setempat. Ketua Lazisnu Lampung Timur Imam Ma''ruf menerima dana untuk kemanusian Rohingya dan akan dikirim ke Lazisnu pusat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement