Selasa 05 Sep 2017 17:55 WIB

KOKAM Bakal Ajak Turis Galang Dana di Aksi Bela Rohingya

Rep: Andrian Saputra/ Red: Gita Amanda
Sejumlah warga muslim Rohingya bersiap menaiki sampan saat meninggalkan Thandawli, kamp pengungsian internal Sittwe, negara bagian Rakhine, Myanmar, Sabtu (2/9).
Foto: Antara/Willy Kurniawan
Sejumlah warga muslim Rohingya bersiap menaiki sampan saat meninggalkan Thandawli, kamp pengungsian internal Sittwe, negara bagian Rakhine, Myanmar, Sabtu (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Sukoharjo siap bergabung dengan masa lainnya mengikuti aksi bela Rohingya pada Jumat (8/9). Pengurus Kokam Sukoharjo, Ferry Kurniawan menyatakan keputusan tersebut diambil setelah panitia aksi sepakat memindahkan lokasi aksi yang semula direncakanan berlangsung di kawasan cagar budaya candi Borobudur menjadi di Masjid An Nur, Magelang. 

“Kami siap berangkat, setelah komunikasi dengan pusat tetang perubahan lokasi aksi, kami diperbolehkan ikut,” kata Ferry kepada Republika.co.id pada Selasa (5/9) siang.

Dia mengatakan sebanyak 200 personel KOKAM Sukoharjo beratribut lengkap akan mengikuti aksi tersebut. Dia juga memastikan aksi tersebut akan berjalan tertib dan lancer. Bahkan, kata dia, pada agenda penggalangan dana yang menjadi bagian kegiatan aksi, KOKAM akan mengajak turis dan wisatawan untuk ikut menggalang dana. 

Kata Ferry, hal itu dilakukan untuk menyampaikan pada dunia internasional bahwa kekerasan yang terjadi di Myanmar tepatnya di negara bagian Rakhine merupakan tragedi kemanusiaan. 

“Di sana kami akan menyuarakan dengan rasa, turis dan wisatawan kita ketuk hatinya untuk melihat bahwa itu tragedy kemanusiaan, kita akan dakwahkan ini loh cara islam membela saudaranya, kami komitmen menjaga ketertiban,” kata Ferry. 

Selain orasi, dalam agenda aksi bela Rohingya juga dilakukan doa bersama dan penggalangan dana. Innformasi yang diperoleh Republika hingga saat ini telah ada 213 organisasi kemasyarakatan yang akan mengikuti aksi tersebut. Peserta aksi pun tak hanya berasal dari Jawa Tengah, namun juga berasal dari Jawa Timur dan Jawa Barat. 

“Kami akan sampaikan keprihatinan atas tragedy Rohingya, bahwa ini bukan hanya ras, suku melainkan tragedy kemanusiaan secara umum,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement