Selasa 05 Sep 2017 13:36 WIB

Fadli Zon Kritik Seruan Jokowi

Rep: Kabul Astuti/ Red: Bilal Ramadhan
Fadli Zon
Foto: Republika/Wihdan
Fadli Zon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo telah menyerukan para relawannya untuk bersiap-siap di 2019, saat menghadiri Rapat Kerja Nasional Ormas Projo (Pro Jokowi) di Sport Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Senin (4/9) malam. Hal itu langsung menuai kritik keras dari Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon.

Fadli Zon menilai sikap Jokowi ini agak unik. Ia mengaku tidak pernah melihat ada presiden yang sedang menjabat, kemudian membicarakan tentang jabatannya pada periode berikutnya. Bukan di 2017 saja, tapi menurut Fadli Zon, Jokowi telah menunjukkan sikap itu sejak 2015 dan 2016.

"Seharusnya seorang presiden itu ketika diberi amanah selama 5 tahun ya dia fokus di dalam amanahnya untuk mencapai apa yang menjadi janji-janji visi misinya dan menyelesaikan itu. Saya kira agak kurang pas saja kalau disampaikan untuk bersiap-siap di 2019," kata Fadli Zon di Gedung DPR RI, Selasa (5/9).

Menurut Fadli, seruan itu sah-sah saja kalau disampaikan oleh orang lain. Tapi, tidak lazim bagi seorang presiden. Apalagi, pertemuan itu sifatnya terbuka, bukan pertemuan tertutup. Fadli bahkan mempertanyakan kapasitas Jokowi dalam acara itu, apakah sebagai presiden atau calon presiden.

Fadli Zon juga menilai sikap ini sebagai bentuk kekhawatiran Jokowi menghadapi kontestasi Pilpres 2019. Dengan masa pemerintahan yang sekarang kurang dari dua tahun lagi, Jokowi mestinya fokus pada janji-janji politik yang dikatakan pada waktu kampanye. Apalagi, janji itu cukup banyak.

Adapun Partai Gerindra, Fadli menyatakan, sudah jelas akan mengusung Ketua Umum Prabowo Subianto. Berapa pasangan capres-cawapres yang akan berlaga di Pilpres 2019 menurutnya belum bisa dipastikan, mengingat judicial review UU Pemilu masih bergulir di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kita lihatlah nanti apakah akan ada 3 pasangan atau 2 pasangan atau lebih juga tergantung nanti keputusan dari MK terhadap judicial review Undang-Undang Pemilu. Ini saya kira akan menentukan peta berikutnya," kata Fadli.

Diketahui, Presiden Joko Widodo agaknya telah mengambil ancang-ancang untuk Pilpres 2019. Jokowi meminta para relawan untuk bersiap-siap menghadapi momen Pilpres 2019 yang kian dekat, walau belum secara tegas menyatakan akan maju.

"September tahun depan sudah ada penetapan capres dan cawapres. Artinya tahun depan tahun politik. Siap-siap," ujar Joko Widodo. Pada Sidang Kabinet Paripurna pekan lalu, Jokowi juga mewanti-wanti para menteri Kabinet Kerja perihal pentingnya tahun politik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement