Selasa 05 Sep 2017 13:31 WIB

Din Syamsuddin Ajak Siswa SMA Muhi Kembangkan Potensi Insani

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
 Din Syamsuddin
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Din Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Setiap manusia memiliki potensi insani. Potensi itu bisa mengendap di dalam diri manusia menjadi tertutup, tapi bisa pula mengemuka tergantung manusianya untuk bertindak. Karenanya, setiap diri perlu melakukan aktualisasi diri menjadi lebih hidup, mengingat tidak adanya aktualisasi diri membuat manusia menjadi tertinggal.

Demikian dikatakan Din Syamsuddin saat menjadi pengisi utama pengajian akbar milad ke-68 SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Pengajian sendiri mengangkat tema besar Aktualisasi Diri untuk Berprestasi menuju SMA Muhi Berkemajuan.

Dalam paparannya, Din mengajak, seluruh siswa dan siswi SMA Muhi agar dapat menerapkan betul-betul aktualisasi diri, karena itu merupakan kewajiban sebagai manusia. Terlebih, setiap bayi terlahir dengan fitrah yang selain kesucian, berarti pula sebagai kekuatan untuk mengembangkan potensi diri.

"Aktualisasi diri harus dilakukan manusia karena syukur alhamdulillah tiap manusia memiliki potensi insani," kata Din, Selasa (5/9) siang.

 

Din menuturkan, potensi di dalam diri setiap manusia itu sendiri memiliki tiga dimensi seperti dimensi naluri, yang membuat kita tergerak melakukan sesuatu. Lalu, dimensi indrawi yang membuat kita bisa melihat dan mendengar sekitar, serta dimensi rasional yang berisikan akal dan pikiran.

"Kita harus terus terlihat di dalam aktualisasi diri, semua harus punya kecenderungan berprestasi, need for achievement, kebutuhan untuk mencapai sesuatu," ujar Din yang disambut tepuk tangan riuh siswa dan siswi SMA Muhi.

Di tengah-tengah paparannya, Din sempat melayangkan pujian terhadap salah satu sarana SMA Muhi, yaitu perpustakaan yang tahun lalu dinobatkan sebagai perpustakaan terbaik. Selain itu, ia memuji lulusan-lulusan SMA Muhi, yang kerap mendapat undangan kampus-kampus terkemuka di Indonesia.

Ia berpendapat, itu senada dengan nilai-nilai yang ditanamkan Islam dengan penekanan kepada perbuatan sebaik-baiknya, bukan sebanyak-banyaknya. Maka itu, Din mengajak siswa dan siswi SMA Muhi untuk menjadi yang terbaik, dan tidak berpuas diri hanya menjadi manusia yang baik.

"Makanya, kita harus unggul, why not the best, jadi ayahanda berharap anak-anak do the best dan be the best," kata Din.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement