Senin 04 Sep 2017 16:26 WIB

Golkar: Tragedi Rohingya Sudah Menjurus ke Genosida

Rep: KABUL ASTUTI/ Red: Ilham Tirta
Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid
Foto: MGROL72
Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri DPP Partai Golkar yang juga Wakil Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid mengatakan, tragedi kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya di Myanmar memiliki pola yang sudah menjurus pada genosida. Meutya mengatakan, kekejaman terhadap etnis Rohingya merupakan tindakan yang sudah di luar batas kemanusiaan dan mengusik nurani.

Krisis kemanusiaan itu ditandai dengan gelombang pengungsi besar-besaran ke wilayah negara tetangga. "Sudah seharusnya Indonesia melakukan langkah-langkah konkret dan nyata. Apalagi Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki peran dan pengaruh penting di kawasan ASEAN," kata Meutya Hafid, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (4/9).

Meutya menyatakan, DPP Partai Golkar menyatakan sangat prihatin, menyesalkan, dan mengutuk terjadinya tragedi kemanusiaan yang menjurus ke genosida terhadap etnis Rohingya serta menyampaikan simpati kepada para korban. Meutya berharap kejadian ini tidak terulang di negara manapun.

Golkar mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan pemerintah Indonesia dalam merespon peristiwa tersebut. Termasuk tindakan proaktif Kementerian Luar Negeri yang terus melakukan komunikasi dengan pemerintah Myanmar.

Golkar mendorong Indonesia terus berperan aktif dalam penyelesaian kekerasan pada Rohingya melalui diplomasi, baik secara bilateral maupun regional melalui organisasi ASEAN. Indonesia harus menjadi pelopor solidaritas di antara bangsa-bangsa Asean dan memberikan sikap tegas terhadap Myanmar.

Golkar juga mendorong pemerintah Indonesia mendesak PBB dalam Sidang Umum PBB agar segera melakukan investigasi terhadap kemungkinan terjadinya pelanggaran HAM dan melakukan intervensi kemanusiaan jika terbukti telah terjadi pelanggaran. "DPP Partai Golkar mendesak pemerintah Indonesia agar hubungan antara Indonesia dan Myanmar dapat segera dievaluasi baik dari sisi diplomatik, ekonomi, maupun kerja sama di bidang lainnya sebagai bentuk protes atas terjadinya tragedi tersebut," ujar Meutya.

Pimpinan Komisi I DPR RI ini juga mendorong pemerintah Indonesia untuk menerima, memberi perlindungan, dan membantu para pengungsi Rohingya yang datang ke Indonesia. Diharapkan, Indonesia juga ikut mengimbau negara-negara tetangga lainnya untuk membuka pintu bagi pengungsi Rohingya.

Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham menambahkan, Golkar telah menginstruksikan para kadernya untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada Rohingya. "Sampai sekarang ini sudah terkumpul lebih dari Rp 200 juta. Kami akan mengkoordinasikan bagaimana caranya untuk dapat memberikan bantuan langsung kepada masyarakat Rohingya yang ada di pengungsian," kata Idrus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement