Senin 04 Sep 2017 14:11 WIB

Pemerintah Diharapkan Beri Bantuan Terbaik untuk Rohingya

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Hazliansyah
Pengungsi Rohingya termenung setelah upayanya mengungsi ke wilayah Bangladesh dicegah penjaga perbatasan.
Foto: Mohammad Ponir Hossain/Reuters
Pengungsi Rohingya termenung setelah upayanya mengungsi ke wilayah Bangladesh dicegah penjaga perbatasan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari berharap, pemerintah Indonesia terus membuka pintu untuk para pengungsi dari etnis Rohingya yang mengalami tragedi kemanusiaan di Rakhine, Myanmar. Selain membukakan pintu bagi para pengungsi, pemerintah Indonesia juga diharapkannya bisa memberikan bantuan terbaik demi kemanusiaan.

"Masalah Rohingya akan menjadi perhatian kita. Ini tragedi kemanusiaan bukan hanya bagi umat Islam tapi semua manusia. Maka kita semua harus membantu kesusahan dan penderitaan mereka dengan apapun yang kita bisa," kata Kharis dalam pesan singkatnya kepada Republika.co.id, Senin (4/9).

Kharis kemudian mengapresiasi penanganan kemanusiaan dan bantuan yang dilakukan pemerintah, dimana menurut Presiden Jokowi, pemerintah telah mengirim bantuan makanan dan obat-obatan di bulan Januari dan Februari sebanyak 10 kontainer. Selain itu juga rencana membangun sekolah di Rakhine State dan juga segera akan membangun rumah sakit pada Oktober, di lokasi yang sama.

Namun demikian, Kharis mengingatkan pemerintah agar setiap bantuan yang disalurkan, diberikan langsung kepada masyarakat Rohingya yang terusir dan berduka. Kharis tidak ingin bantuan tersebut diberikan lewat pemerintah Myanmar, karena khawatir tidak tersalurkan dengan baik.

"Perlu diingat bantuan harus diberikan langsung ke rakyat Rohingya yang terusir dan berduka. Jangan diserahkan ke pemerintah Myanmar, baik bantuan dari NGO kita maupun Pemerintah RI. Dan pastikan tidak ada lagi pengusiran, pembunuhan terhadap rakyat yang tidak bersalah," jelas Kharis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement