REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan dua titik panas terdeteksi di Kota Banda Aceh dari total enam titik yang terdeteksi di Provinsi Aceh.
"Petang ini satelit mendeteksi enam hotspot (titik panas) di Aceh. Dua titik di antaranya disumbang Banda Aceh," terang Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Blang Bintang, Zakaria di Aceh Besar, Ahad (3/9).
Titik panas yang ibu kota Provinsi Aceh itu terkosentrasi di satu kecamatan yakni Syiah Kuala. Hotspot paling banyak tiga titik panas dari total enam titik, terdeteksi satelit di Kabupaten Aceh Timur tersebar di dua kecamatan yakni Birembayeun dua titik, dan Rantau Selamat satu titik.
Sisanya terpantau sebanyak satu titik panas berada di Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar. "Sore ini, satelit tidak paparkan berapa persen tingkat kepercayaan kebakaran hutan dan lahan. Tapi masyarakat harus waspada, karena awal bulan ini masih musim kemarau," ujar Zakaria.
Seperti dilaporkan, pekan lalu sekitar 62 hektare hutan dan lahan terutama di lahan bergambut dalam kondisi hangus terbakar pada tiga kabupaten yakni Pidie 50 hektare, Nagan Raya 10 hektare dan Aceh Barat dua hektare.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pidie Apriadi mengaku areal hutan yang terbakar ditumbuhi oleh tanaman pinus berada di Desa Seukeuk Kecamatan Tangse. "Kondisi (hutan terbakar) sudah padam, hanya tinggal sisa api kecil. Tim karhutla (kebakaran hutan dan lahan), di antaranya terdiri Kodim, Polres dan BPBD Pidie standby (siaga) di tempat kejadian," ujarnya.