Ahad 03 Sep 2017 17:05 WIB

Bupati Garut Akui Krisis Air Bersih Mulai Terjadi

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Israr Itah
Air Bersih (ilustrasi)
Air Bersih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Bupati Garut Rudy Gunawan mengakui kasus kesulitan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari mulai terjadi di daerahnya. Ia pun memetakan sejumlah kecamatan yang mulai dilanda bencana kekeringan akibat musim kemarau tahun ini.

"Saat ini di Garut sudah mengalami kesulitan, sumber air semakin berkurang," katanya pada wartawan, beberapa waktu lalu.

Ia menyebut kekeringan yang cukup parah terjadi di daerah tadah hujan seperti di wilayah utara Garut mencakup Kecamatan Cibatu, Leuwigoong, Limbangan, Selawi, Malangbong, dan Cibiuk. Di sisi lain, Sungai Cimanuk yang menjadi salah satu sumber pengairan areal pertanian sudah mulai menyusut sehingga tak cukup untuk mencukupi kebutuhan air pertanian.

"Sumber air di Sungai Cimanuk sekarang sudah berkurang. Pemerintah daerah melakukan upaya mengatasi kekeringan tersebut dengan mencari sumber mata air baru, pompanisasi dan bak penampung air," jelasnya.

Dengan kehadiran musim kemarau di Kabupaten Garut, maka menurutnya menyebabkan sejumlah daerah kesulitan air untuk kebutuhan pertanian maupun rumah tangga. Ia mengaku baru mengumpulkan para camat supaya melakukan langkah mengatasi persoalan kekeringan di kecamatannya masing-masing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement