REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ajang gowes lintas alam, Grand Fondo New York (GFNY) Indonesia di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan dimulai pada Ahad (3/9) pagi esok dengan titik start di depan Hotel Holiday Resort.
Peserta baik dari dalam dan luar negeri sudah berdatangan dan mulai melakukan tes rute sebagai persiapan jelang lomba.
Pantauan Republika.co.id, aktivitas di titik start semakin ramai pada Sabtu (2/9) sore. Selain mempersiapkan fisik dan mental, sejumlah peserta juga memanfaatkan waktu luang untuk menikmati keindahan alam yang ada di Pantai Senggigi.
Salah satunya, Milzam Muhammad Alfatif. Peserta berusia 21 tahun dari Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar) memilih bersantai sejenak di tepi Pantai Senggigi sembari menyaksikan panorama matahari terbenam. Saat ditemui, Milzam dalam kondisi lengkap dengan peralatan sepeda termasuk kostum dan helm yang masih menempel.
"Tadi habis periksa kesiapan sepeda, sekarang waktunya santai-santai dulu sebelum lomba besok," ujar Milzam di Pantai Senggigi, Lombok Barat, NTB, Sabtu (2/9) sore.
Milzam mengaku antusias mengikuti perlombaan gowes di Lombok ini. Mengambil kategori jarak jauh sepanjang 160 Km, Milzam sudah tak sabar untuk segera memulai lomba. Harapannya cuma satu, memenangkan perlombaan, yang berarti menggenggam tiket untuk berlaga di GFNY di Amerika Serikat.
Meski baru pertamakali terjun dalam GFNY, Milzam tidak berkecil hati jika melihat ratusan kompetitor yang datang dari dalam dan luar negeri.
Sejumlah persiapan matang sudah dia lakukan. Jalanan berbukit yang ada di Kota Bandung, sudah menjadi makanan sehari-hari baginya sebagai sarana berlatih sebelum perlombaan di Lombok ini.
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Parahyangan ini sebelumnya lebih banyak berkutat pada sepeda gunung. Dorongan sang Ayah yang membuatnya banting setir menekuni sepeda balap seperti ini.
"Baru dua tahun belakangan menekuni road race seperti ini, harapannya bisa terus meningkatkan kualitas dan menjadi juara tentunya," harap Milzam.
Dalam event marathon sepeda GFNY Ini, sedikitnya 800 orang peserta dari 35 negara ikut serta dalam event balap sepeda semi pro ini. Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal mengatakan, ini tahun kedua bagi Lombok menggelar GFNY setelah sukses pada tahun lalu.
"Tahun lalu pesertanya itu 600 dari 30 negara, untuk tahun ini ada peningkatan menjadi 800 orang dari 35 negara," ujar Faozal di Kantor Dinas Pariwisata NTB, Jalan Langko, Mataram, NTB.
Faozal mengatakan, Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Pariwisata NTB mendukung penuh pelaksanaan GFNY di Lombok sangat efektif meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke NTB khususnya Pulau Lombok. GFNY, lanjut Faozal, merupakan salah satu kegiatan yang menambah khazanah wisata olahraga (sport tourism) yang tengah digencarkan NTB.
Nantinya, para peserta akan melintasi rute mulai dari kawasan wisata Senggigi di Lombok Barat, perkotaan Mataram, kompleks perbukitan Pusuk di Lombok Barat, dan bentangan pantai Utara di Lombok Utara. Faozal menyebutkan, terdapat dua kategori lomba, yakni rute jalur panjang mencapai 160 km, dan jalur medium sepanjang 80 km.
Rute-rute yang dilalui sangat mengasyikan lantaran menawarkan panorama alam Lombok yang begitu memesona, mulai start dari Mangsit melewati Pusuk Pass yang dihuni ratusan kera di pinggir jalan, hingga di pinggir pantai.
"Jalur-jalur yang akan dilintasi umumnya merupakan destinasi wisata, dan jalur ini sepenuhnya akan dijaga aparat kepolisian, sekitar 1.023 personil akan disediakan Polda NTB untuk event ini," ungkap Faozal.
Team Leader GFNY Indonesia, Tenne Permatasari menjelaskan, titik start dan finish dilakukan di depan Hotel Holiday Resort Senggigi. Dari 800 peserta yang mendaftar, sekitar 40 persen merupakan peserta mancanegara dari 35 negara, sementara 60 persen lainnya diisi peserta domestik Indonesia.
Peserta mancanegara datang dari Amerika, Jepang, China, Malaysia, New Zealand, Norwegia, Polandia, Inggris, Belanda, Italia, Mexico, Finlandia, Kanada, Korea Selatan, Brunei, Singapura, Australia, Thailand, Denmark, Jerman, Perancis, Kolombia, Swedia, Kosta Rica, Argentina, Swiss, Chile, hingga Skotlandia.
"GFNY beda dengan Tour de Lombok dan Tour de Flores yang merupakan race sepeda profesional, GFNY merupakan race semi pro sehingga pesertanya bisa lebih banyak karena bisa diikuti pula oleh penghobi sepeda," kata Tenne.
Tenne berharap, pagelaran GFNY semakin meningkatkan popularitas Lombok sebagai daerah dengan potensi wisata olahraga yang menarik di Indonesia.