REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Pertanian Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menemukan cacing hati pada sebanyak 154 hewan kurban yang disembelih pada Jumat (1/9) atau hari pertama Idul Adha. Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Joko Waluyo mengatakan jumlah temuan cacing hati itu masih data sementara yang ditemukan petugas hingga Jumat (1/9) sampai 18.44 WIB.
"Temuan cacing hati itu rinciannya 109 sapi dari yang disembelih 3.448 ekor, 27 pada kambing yang disembelih sebanyak 4.268 ekor dan 18 pada hewan domba dari yang disembelih sebanyak 4.777 ekor," kata Joko Waluyo, Sabtu (2/9).
Dia mengatakan, sementara jumlah lokasi penyembelihan yang dilaporkan petugas pemeriksa hewan kurban se Bantul hingga waktu yang sama sebanyak 1.279 titik yang sebagian besar berada di halaman masjid ataupun mushala di tengah masyarakat. Ia mengatakan, jumlah hewan kurban yang disembelih pada Idul Adha 1438 Hijriah di Bantul kemungkinan masih bertambah, karena sebagian panitia kurban melaksanakan penyembelihan pada hari kedua Idul Adha atau Sabtu (2/9).
"Ada sebanyak 170 petugas pemantau hewan kurban yang diterjunkan. Mereka terdiri 70 orang petugas kesehatan hewan yang merupakan staf dinas pertanian, serta 100 orang dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan UGM," katanya.
Joko menjelaskan, tindakan yang diambil petugas saat menemukan cacing hati dengan memotong bagian atau keseluruhan hati yang diserang cacing kemudian menguburkannya, kemudian daging masih bisa dikonsumsi. "Kami minta masyarakat tidak risau dengan temuan penyakit cacing hati pada hewan kurban, karena tidak mempengaruhi kualitas daging. Sepanjang diolah dengan suhu di atas 100 derajat, maka daging aman dikonsumsi masyarakat," katanya.
Lebih lanjut Joko Waluyo menjelaskan penyakit cacing hati pada hewan ternak sangat sulit diketahui saat hewan masih hidup karena tidak ada gejala tertentu. Namun akan diketahui usai disembelih dan dilihat hatinya.