REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Tasikmalaya mengecek hewan yang hendak dikurbankan oleh Wali Kota Tasik Budi Budiman di kediamannya, Jumat (1/9). Dalam pengecekan itu ditemukan satu sapi kurban Walkot Tasik mengalami sakit cacingan.
Kabid Peternakan Distankan Kota Tasik Zulyaden menyebut sapi terjangkit penyakit jenis cacing hati paskiola. Penyakit tersebut, kata dia bisa menyebabkan diare. Tetapi jika tindakan pencegahan cepat, hanya bagian hati sapinya saja yang berpenyakit. Adapun dagingnya masih bisa dikonsumsi.
"Ini harus dibuang (hatinya, Red) jangan dikonsumsi. Namun dagingnya aman hanya hatinya saja yang terkontimasi cacing," katanya pada wartawan.
Ia menyebut jenis penyakit itu terlihat dari tubuh sapi usai dilakukan pemotongan. Sebab ketika sapi dalam keadaan hidup, jenis penyakit itu belum bisa dideteksi. "Saat sapi hidup tidak keliatan dan makanya pemeriksaan ada sebelum dan ada sesudah (pemotongan). Wajib posmorthem, (bagian) hati harus diperiksa sebelum konsumsi," ujarnya.
Penyakit tersebut, menurutnya muncul dari makanan yang dikonsumsi sapi. Ia mengimbau ke depannya supaya lebih berhati-hati saat memberi pakan berupa rumput pada sapi.
"Indikasi rumput yang basah sempat dikonsumsi. Sebab, biasanya rumput basah yang tidak dikeringkan terkena getah siput saat pagi hari mengembun," ucapnya.
Sementara itu, Budi Budiman sulit dikonfirmasi media terkait penyakit cacingan tersebut. Ia disibukan dengan tamu yang datang silih berganti ke kediamannya hingga belum bersedia menemui wartawan.