Jumat 01 Sep 2017 09:17 WIB

Gubernur Sumbar: Kurban dan Zakat Tekan Kemiskinan

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Andi Nur Aminah
 Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno
Foto: Republika/ Wihdan
Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Zakat dan kurban dipercaya bisa menjadi solusi atas kemiskinan di Indonesia. Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno menilai, bila zakat ada syarat-syarat bagi muzakki atau pemberi zakat yang harus dipenuhi, maka kurban bisa dilakukan siapa saja. Kebaikan dari berkurban bisa dilakukan oleh setiap keluarga. Bahkan menurutnya, kurban tak sekadar menjalankan tuntunan agama namun ada prinsip tolong menolong dan saling membantu antar kelompok ekonomi dan masyarakat.

"Insya Allah kalau semua berkurban, sedikit beda dengan zakat yang ada syarat muzakki. Kalau kurban mestinya kita mampu berkurban. Bayangkan bila ini semua dilakukan dampaknya luar biasa. Kemiskinan bisa ditekan," jelas Irwan dalam sambutannya sebelum shalat Idul Adha di halaman kantor Gubernur Sumbar, Jumat (1/9).

Sementara khutbah Idul Adha disampaikan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatra Barat Shofwan Karim Elhussein. Ia menyinggung tentang pentingnya keberadaan media massa yang fokus berdakwah. Shofwan menilai, keberadaan media massa yang mengumbar misinya untuk menyebarkan ilmu pengetahuan, agama, dan pendidikan penting untuk membentuk generasi muda Islam yang kokoh akidah dan ibadahnya.

"Tetapi paling banyak terasa porsi hiburan dan entertainment lebih besar daru porsinya dari konten lain," ujar Shofwan. 

Shofwan menilai, modal dakwah ini menjadi penting lantaran Indonesia bersiap masuk ke dalam periode bonus demografi. Dengan harapan hidup yang semakin baik, maka jumlah penduduk muda menjadi mendominasi di antara seberan usia penduduk di Indonesia. Generasi muda yang banyak, lanjut Shofwan, menjadi modal pembangunan bagi Indonesia bila pemerintah memupuknya dengan benar, termasuk ilmu agama yang diresapi oleh para generasi muda. 

"Namun sebaliknya, bisa menjadi musuh Indonesia bila mereka tidak kokoh. Belum lagi kalau terjebak hate speech, narkoba, LGBT," ujar Shofwan. 

Ia menilai, Indonesia membutuhkan generasi muda yang kokoh yang ke depan bisa mengurus bangsa ini. Misalnya, generasi yang mampu pemanfaatan dana desa Rp 1 miliar per desa dan generasi muda yang kelak masuk ke pemerintahan. Kaitannya dengan Idul Adha, ujar Shofwan, saat ini momentum yang baik bagi orang tua untuk menjelma menjadi Ibrahim modern, sosok orang tua yang penyayang dan pemimpin bagi anak-anaknya. 

Shalat Idul Adha di halaman kantor gubernur pagi ini dihadiri oleh jajaran pimpinan provinsi termasuk Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. Rencananya, penyembelihan kurban baru akan dilakukan Sabtu (2/9) besok yang masih dalam periode hari tasyrik. Termasuk salah satunya, penyembelihan sapi jenis simental dengan berat 1 ton sumbangan Presiden Joko Widodo. Penyembelihan hewan kurban akan dipusatkan di Masjid Raya Sumatra Barat pukul 09.00 WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement