Jumat 01 Sep 2017 08:43 WIB

Sapi Sumbangan Jokowi di Sumbar Disembelih Besok

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Andi Nur Aminah
Sapi sumbangan Presiden Joko Widodo (ilustrasi)
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Sapi sumbangan Presiden Joko Widodo (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sapi jenis simental dengan berat satu ton sumbangan Presiden Joko Widodo bakal disembelih pada Sabtu (2/9) esok pagi di Masjid Raya Sumatra Barat. Sapi yang diambil dari peternakan di Agam, Sumatra Barat ini akan disembeli bersama hewan kurban lain di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat.

Ketua Panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Sumatra Barat Ali Asmar merinci, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Kanwil Kementerian Agama Sumbar terdapat total 40.419 ekor hewan kurban dari 19 kabupaten/kota di Sumbar. Angka ini naik dibanding jumlah hewan kurban di Sumbar tahun lalu sebanyak 40.388 ekor.

Untuk tahun ini, pekurban di Sumatra Barat mengumpulkan 452 ekor kerbau, 35.258 ekor sapi, dan 4.709 kambing. Ali menyarankan kepada para pengelola masjid dan mushalla yang menyelenggarakan kurban bisa menyalurkan hewan kurban ke kantong-kantong daerah yang minim hewan kurban. Sejumlah daerah yang minim pekurban termasuk Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat, Solok Selatan, dan daerah lain di Sumatra Barat.

"Tentunya atas nama panitia hari besar Islam mengimbau masjid dan mushalla dalam penyembelihan sekiranya hewan kurban yang banyak diserahkan ke daerah kurang mampu terutama di nagari yang membutuhkan hewan kurban," ujar Ali, Jumat (1/9).

Sementara di Kota Padang, sebanyak 7.949 hewan kurban akan disembelih pada hari ini dan hari tasyrik. Rinciannya, 6.991 ekor sapi dan 958 sisanya kambing. Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah menyebutkan, jumlah ini meningkat dibanding tahun lalu. Hanya saja, ia masih melihat adanya kantong-kantong daerah yang minus pekurban.

Mahyeldi mengajak pekurban untuk bergerak ke daerah yang masih minus pekurban, terutama Bungus Teluk Kabung.  "Jumlah peserta dan hewan kurban tahun ini jauh meningkat," ujar Mahyeldi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement