Kamis 31 Aug 2017 10:04 WIB

Indonesia Diminta tak Mundur Perjuangkan Nasib Rohingya

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nur Aini
Bocah pengungsi Rohingya melintasi rawa dalam upayanya mengungsi ke wilayah Bangladesh.
Foto: Mohammad Ponir Hossain/Reuters
Bocah pengungsi Rohingya melintasi rawa dalam upayanya mengungsi ke wilayah Bangladesh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta berpendapat, penindasan dan pembantaian terhadap umat Islam etnis Rohingya di Negara Bagian Rakhine, Myanmar adalah suatu tindakan yang tidak bisa dibiarkan. Maka dari itu, Sukamta berharap, pemerintah Indonesia tidak pernah mundur sedikit pun untuk terus menyuarakan penyelesaian konflik tersebut.

"Kita Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN jangan pernah sedikit pun mundur untuk terus menyuarakan penyelesaian konflik di Myanmar ini," kata Sukamta saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (31/8).

Politikus PKS itu pun mengingatkan masyarakat Indonesia untuk terus mendukung pemerintah, agar memperjuangkan nasib etnis Rohingya. Hal itu terutama Kementerian Luar Negeri yang menurutnya terus proaktif menginisiasi penghentian kekerasan tersebut.

"Kita terus dukung pemerintah untuk tak kenal lelah memperjuangkan nasib minoritas Rohingya baik di kancah PBB lewat UNHCR atau ASEAN sendiri. Kita apresiasi Kemenlu yang terus proaktif dan berharap bisa menginisiasi upaya penghentian kekerasan di Myanmar saat ini," ucap Sukamta.

Bentrokan antara umat Islam etnis Rohingya dan aparat keamanan Myanmar kembali terjadi. Kekerasan ini dilaporkan telah menewaskan ratusan Muslim Rohingya dan membuat ribuan lainnya mengungsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement