Selasa 29 Aug 2017 11:07 WIB

Jazuli Dorong Pemerintah Selamatkan Warga Muslim Rohingya

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR RI, Jazuli Juwaini saat memberikan keterangan Pers terkait pencanangan gerakan nasional tanggap asap PKS di kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (23/10).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR RI, Jazuli Juwaini saat memberikan keterangan Pers terkait pencanangan gerakan nasional tanggap asap PKS di kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI Jazuli Juwaini mengaku prihatin atas tragedi pembantaian Muslim Rohingya di distrik Rakhine, Myanmar. Ia akan mendorong pemerintah RI untuk melakukan diplomasi multitrack untuk menyelamatkan korban pembantaian itu.

"Apa yang terjadi di Rohingnya sangat menyedihkan, di luar akal sehat dan nurani kemanusiaan kita yang beradab, sehingga tidak bisa lagi ditolelir," kata Jazuli dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/8).

Untuk itu, Jazuli menambahkan, seluruh dunia harus menghentikan tragedi kemanusiaan yang memilukan tersebut. Itu karena tragedi tersebut telah menjadi isu internasional dengan tersebarnya berita, foto, dan video pembantaian Muslim Rohingya ke seluruh dunia.

"Dunia berduka, dan tidak berhenti di situ atas nama tanggung jawab kemanusiaan universal kita harus menghentikan pembantaian manusia di sana," ungkap dia.

Menurut Jazuli, fraksi PKS akan menggalang solidaritas kemanusiaan untuk Rohingya di parlemen. Pihaknya juga akan mendorong pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri untuk melakukan diplomasi multitrack yang efektif untuk menyelamatkan warga muslim di sana.

"Kami di Fraksi PKS akan berusaha sekuat tenaga untuk membantu saudara-saudara kita di sana melalui berbagai saluran dan kewenangan yang kami miliki, semata-mata atas nama kemanusiaan yang adil dan beradab," lanjut Jazuli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement