REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Warga Kampung Bedeng, Kelurahan Lempake, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, memastikan binatang yang menyerang dan memangsa sejumlah ternak milik warga setempat adalah sekelompok anjing liar. "Saya pastikan itu bukan binatang jadi-jadian, saya yakin itu anjing, karena saya sempat menendangnya beberapa kali dan memukulnya menggunakan kayu balok," kata Suwardi, warga RT 19 Kampung Bedeng saat ditemui wartawan di Samarinda, Senin (28/8).
Pernyataan Suwardi tersebut menepis rumor yang berkembang di Kampung Bedeng bahwa binatang pemangsa hewan ternak yang selama ini meresahkan warga adalah mahluk jadi-jadian yang wujudnya seperti anjing berkepala manusia. "Bukan seperti yang diceritakan warga, saya melihatnya benar-benar binatang itu anjing," tegasnya.
Suwardi mengungkapkan, anjing liar yang sempat menyerang kambing miliknya itu tidak seperti anjing lazimnya. Karena ukuran tubuhnya cukup besar dan juga terlihat buas. Bahkan, anjing tersebut sempat ingin menyerangnya balik Suwardi, sebelum akhirnya lari menuju bukit belantara di sekitar rumahnya.
"Saya melihat ada dua ekor, satunya warna putih dan satunya coklat, tapi memang tidak ada rasa takutnya dengan manusia. Ketika saya pukul, anjing itu mengerang dan mengitari saya seperti mau melawan," tambahnya.
Suwardi menceritakan peristiwa penyerangan itu terjadi pada Senin dini hari sekitar pukul 03.00 Wita. Saat itu ia dikejutkan dengan suara gaduh di sekitar kandang kambing yang tak jauh dari rumahnya.
Awalnya, Suwardi mengira ada maling yang akan menyatroni rumahnya, namun begitu melihat dari dekat ternyata dua kambing ternaknya sedang berkelahi dengan binatang besar tak jauh dari kandang miliknya. "Saya sempat mau mengambil senjata, namun begitu melihat di luar pintu, saya melihat ada dua anjing yang bergumul dengan kambing saya. Saya langsung lari dan menghalau anjing tersebut dengan balok kayu dan akhirnya anjing itu lari menuju hutan," tegasnya.
Kejadian seperti ini bukan yang pertama, karena sekitar awal Ramadhan atau Juni 2017, puluhan hewan ternak milik warga ditemukan mati dalam beberapa hari dengan luka bekas gigitan. Warga dengan dibantu aparat TNI dan polisi berupaya memburu binatang pemangsa hewan ternak itu di kawasan belantara sekitar kampung, namun tidak membuahkan hasil.