Senin 28 Aug 2017 22:48 WIB

Jelang Musim Tanam, Pupuk Indonesia Sediakan Pupuk Nasional

Rep: Novita Intan/ Red: Winda Destiana Putri
Pupuk (ilustrasi)
Foto: Antara
Pupuk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) berupaya untuk mengamankan distribusi pupuk urea bersubsidi menjelang musim tanam ini. Salah satu langkah yang ditempuh yaitu melakukan monitoring dengan mengunjungi langsung ke pusat produksi dan gudang pusat pupuk yang tersebar di wilayah Indonesia.

Pupuk merupakan salah satu sarana produksi yang menentukan produksi dan produktivitas komoditas pertanian juga berperan penting dalam menjaga stabilitas ketahanan pangan nasional. Karena itu ketersediaan, kualitas, keterjangkauan dan keandalan pupuk harus tetap menjadi salah satu prioritas utama dan perhatian khusus dalam kebijakan, strategi, dan program pembangunan pertanian untuk mencapai target produksi.

Kepala Corporate Communication PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana mengatakan bahwa pupuk bersubsidi dinilai sangat penting untuk komoditas pertanian dan diminati oleh masyarakat luas juga karena harganya yang terjangkau.

"Di seluruh wilayah Ketahanan serta kedaulatan pangan adalah hal yang sangat penting bagi Indonesia. Karena itu, PT Pupuk Indonesia (Persero) berusaha maksimal dalam menyiapkan sarana produksi berupa pupuk yang cukup untuk mendukung peningkatan produksi pertanian," ujar Wijaya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Senin (28/8).

Menjelang musim tanam kemarau di bulan Agustus, September dan Oktober ini PT Pupuk Indonesia (Persero) sudah menyiapkan stok musim tanam hingga 4 kali lipat dari ketentuan stok minimum. Terutama untuk wilayah Indonesia timur untuk mengantisipasi kendala transportasi, terutama cuaca buruk dan terbatasnya kapasitas pelabuhan di suatu daerah.

Untuk memperlancar pendistribusian Pupuk Indonesia juga saat ini diperkuat oleh jaringan transportasi kapal maupun darat. Jumlah armada kapal untuk pengangkutan pupuk mencapai 18 kapal ditambah dengan voyage charter dan container sebanyak 191 rute. "Kami juga memperkuat jaringan kios dan distributor untuk mendekatkan produk kami kepada petani”, kata Wijaya.

Jumlah distributor Pupuk Indonesia di seluruh Indonesia saat ini sebanyak 1.552 unit dan ditunjang oleh kios sebanyak 40.304 kios. Adapun untuk jumlah stok pupuk bersubsidi di gudang lini I sampai dengan lini III dinilai aman. Urea jumlah 513.420 ton dengan ketentuan stok minimum 109.729 ton. NPK jumlah 267.551 ton dengan ketentuan stok minimum 63.919 ton. SP-36 jumlah 130.388 ton dengan ketentuan stok minimum 21.112 ton.

ZA jumlah 104.604 ton dengan jumlah ketentuan stok minimum 32.074 ton. Organik jumlah 53.046 ton dengan jumlah ketentuan 29.571 ton. Ketentuan stok ini mengacu kepada Peraturan Menteri Pertanian No. 04 Tahun 2017

Stok pupuk di seluruh daerah di tanah air, hingga  25 Agustus 2017 ini stok pupuk di lini I hingga III adalah 1.069.001 ton, dengan rincian Urea sebesar 513.420 ton, stok NPK sebesar 267.551 Ton, stok SP-36 sebesar 130.388 Ton, ZA sebesar 104.604 Ton dan organik sebesar 53.046 Ton.

Stok lini III adalah stok di gudang Produsen, Distributor di Wilayah Kabupaten/Kota dan stok di kios/pengecer. PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama dengan anak perusahaannya, mengemban tugas untuk dapat menyalurkan dan mengawasi produk pupuk milik pemerintah agar dapat tersalurkan kepada para petani, tentunya dengan menggunakan prinsip 6T (Tepat Tempat, Tepat Harga, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Jenis, Tepat Waktu).

Untuk menata kelola distribusi pupuk bersubsidi, PT Pupuk Indonesia (Persero) akan terus mengamankan serta pengawasan agar pupuk terjamin sampai ke tangan petani yaitu dengan sistem distribusi tertutup. Sistem ini bertujuan untuk mencegah penyimpangan pupuk bersubsidi ke sektor lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement