Senin 28 Aug 2017 14:54 WIB

Road Map Penyelesaian Sekolah Rusak di Bogor Diluncurkan

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Andi Nur Aminah
Peluncuran road map penyelesaian sekolah rusak di Bogor yang berlangusung Kantor Bupati Bogor, di Cibinong, Jawa Barat, Senin (28/8).
Foto: Andi Nur Aminah/Republika
Peluncuran road map penyelesaian sekolah rusak di Bogor yang berlangusung Kantor Bupati Bogor, di Cibinong, Jawa Barat, Senin (28/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Komite Pemantau Legislatif (KOPEL) Indonesia bersama YAPPIKA-ActionAid menggelar Aksi Nyata Penyelesaian Sekolah Rusak melalui dialog publik launching road map penyelesaian sekolah rusak. Dialog berlangsung di ruang rapat 1 Kantor Bupati Bogor, Senin (28/7).

Dialog ini membahas persoalan sekolah-sekolah rusak di Kabupaten Bogor yang memiliki daftar sekolah rusak yang cukup tinggi di Indonesia. "Road map yang disusun oleh Kopel dan YAPPIKA-ActionAid, Pemda, DPRD adalah dokumen yang berisi panduan penyelesaian infrastruktur ruang kelas dengan memaksimalkan potensi sumber daya Pemerintah daerah, anggaran daerah, dan lainnya," kata Direktur Kopel Indonesia Syamsuddin Alimsyah di Kompleks Pemda Cibinong, Senin (28/8).

Syamsuddin mengatakan, berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor tahun 2016, terdapat 6.265 ruang kelas (SD-SMP) dalam kondisi rusak. Itu artinya, lanjut dia, terdapat 188.349 anak selama ini terpaksa mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dalam kondisi yang tidak aman dan nyaman, bahkan terancam keselamatannya.

Selain itu, sebanyak 140.820 anak juga terpaksalah belajar di ruang kelas dekat atau bahkan di teras rumah warga karena kekurangan kelas. Syamsuddin menegaskan, penyelesaian infrastruktur pendidikan dasar di Kabupaten Bogor sangat mendesak dan tidak ditunda lagi. Karenanya dia berharap, road map yang telah disusun dapat menjadi panduan penyelesaian infrastruktur ruang kelas dalam jangka durasi waktu yang lebih sering singkat, dari rata-rata yang selama ini digunakan Pemda.

"Selain menggambarkan potensi dan peran multipihak, road map juga mendesain program dan kegiatan yang akan dilakukan untuk melakukan percepatan penyelesaian ruang kelas rusak," ungkap Syamsuddin.

Selain itu, KOPEL dan YAPPIKA-ActionAid launching buku berjudul Catatan Advokasi Mewujudkan Sekolah Aman dan Nyaman. Buku tersebut berisi cerita pengalaman KOPEL dan YAPPIKA-ActionAid dalam mengadvokasi sekolah rusak melalui program #Sekolahaman di Kabupaten Bogor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement