Senin 28 Aug 2017 02:29 WIB

Three Ends akan Tekan Tingkat Kekerasan Anak dan Perempuan

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Andri Saubani
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise melakukan kampanye Three Ends dalam rangkaian Temu Nasional Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) 2017 di Taman Bungkul, Surabaya, Ahad (27/8).
Foto: Republika/Binti Sholikah
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise melakukan kampanye Three Ends dalam rangkaian Temu Nasional Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) 2017 di Taman Bungkul, Surabaya, Ahad (27/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise menyerukan Three Ends untuk mengakhiri tiga kejahatan terhadap anak dan perempuan, dalam kunjungannya ke Taman Bungkul, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (27/8).

Kampanye unggulan Kemen PPPA, Three Ends yakni upaya untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, mengakhiri perdagangan orang, dan mengakhiri kesenjangan akses ekonomi terhadap perempuan.

"Perempuan dan anak tidak hanya menjadi perhatian Indonesia, tetapi juga dunia. Untuk itu, negara berkomitmen menjaga dan melindungi perempuan dan anak tanpa adanya diskriminasi. Namun upaya ini tidak hanya dapat dilakukan oleh pemerintah, tetapi juga perlu dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat," ujar Menteri PPPA saat dialog langsung di kawasan Car Free Day (CFD) Surabaya, Ahad (27/8).

Kemen PPPA telah berupaya menekan tindak kekerasan, eksploitasi, diskriminasi, dan perlakuan salah lainnya terhadap perempuan dan anak dengan menyediakan berbagai unit layanan, seperti Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) di tingkat Polres dan perangkat hukum, di antaranya UU Perlindungan Anak, UU Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), dan UU Perdagangan Orang.

"Untuk masyarakat jangan takut melaporkan bilamana melihat tindakan kekerasan, baik fisik, psikis, dan seksual yang terjadi di lingkungan sekitar," ujar Menteri Yohana. Usai melakukan kampanye Three Ends di lokasi CFD Taman Bungkul, Menteri Yohana mengunjungi kawasan eks lokalisasi Dolly.

Yohana berkunjung ke lokasi yang kini sudah dimanfaatkan menjadi berbagai sentra Usaha Kecil dan Menengah (UKM), diantaranya usaha sepatu dan sandal, makanan, kain batik, kerajinan tangan, dan kelompok belajar anak-anak berkebutuhan khusus. Yohana mengaku senang, lantas membeli sepatu, sandal, dan kain batik hasil kerajinan warga terdampak penutupan lokalisasi Dolly.

"Saya sangat mendukung upaya pemerintah Kota Surabaya untuk menggerakkan dan memberdayakan eks warga lokalisasi dan warga terdampak penutupan lokalisasi Dolly. Hasilnya sangat bagus, tidak kalah dengan produksi atau buatan luar negeri. Saya akan bantu promosikan kepada masyarakat lain berbagai produk berkualitas ini,” tutur dia.  

Dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Surabaya, Menteri Yohana juga akan membuka secara resmi acara Temu Nasional Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) Tahun 2017 dengan tema 'Sinergi untuk Perubahan', Senin (28/8).

Acara tersebut bertujuan untuk mensinergikan sekaligus mengkolaborasi, baik peran Kemen PPPA atau Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinas PPPA) di Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan Lembaga Masyarakat (LM) maupun antar LM, dalam menangani persoalan dan meningkatkan kesejahteraan perempuan dan anak Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement