REPUBLIKA.CO.ID, -- Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata optimistis jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang tahun ini ditargetkan mencapai angka 15 juta dapat tercapai.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara (BP3M) I Gde Pitana menyatakan, hingga Juni 2017 tercatat jumlah kunjungan telah mencapai angka 6,48 juta. Jumlah tersebut naik 22,42 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya yang berjumlah 5,29 juta kunjungan.
“Pertanyaanya apakah akan tercapai target tersebut? Tercapai. Karena biasanya di semester dua akan terjadi peningkatan jumlah kunjungan wistawan sekitar 55 persen, dibanding semester pertama yang hanya 45 persen,” ujar I Gde Pitana.
Jumlah kunjungan wisman di semester I dengan ditambah proyeksi pada semester berikutnya, maka akan berjumlah kurang lebih 13 juta kunjungan. Belum lagi ditambah dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) untuk pos lintas batas yang saat ini sifatnya masih sementara.
"Sedangkan datanya cukup besar. Sehingga jika ditambah angka 13 juta, optimis pencapaian 15 juta akan sesuai target,” kata Pitana.
Terlebih, lanjut Pitana, di semester II akan banyak momen yang dapat menarik wisatawan dalam jumlah besar. Seperti tahun baru Cina dan lainnya.
Saat ini pertumbuhan pariwisata Indonesia mencapai 18 persen. Bahkan di bulan Juni peningkatannya di atas 22 persen. Pertumbuhan itu sangat tinggi dibanding pertumbuhan pariwisata dunia yang hanya 4 persen. Bahkan Presiden Joko Widodo, ujar Pitana, mengapresiasi capaian tersebut.
“Ini yang buat kami optimis target tersebut akan tercapai,” kata dia.
Belum lagi melihat pertumbuhan wisman di lima pasar utama. Tiongkok misalnya sepanjang Januari hingga Juni jumlah kunjungan wismannya naik 45 persen. Begitu juga dengan pasar lainnya seperti Australia dan India yang mulai menunjukkan peningkatan. Hanya pasar Singapura dan Malaysia yang stagnan.
“Tiongkok istimewa jumlahnya besar dan grothnya besar. Dan ini menambah optimisme saya, apalagi banyak airline yang akan menambah penerbangan,” ujar Pitana.
Untuk itu program-program yang telah dicanangkan Kemenpar akan terus digenjot. Terutama dalam melakukan hard selling ke negara-negara sasaran utama.
“Kita sudah kerja sama dengan 10 media online dengan target 21 juta klik. Demikian juga di media cetak, elektronik dan media ruang,” kata Pitana.
“Media ruang ini mungkin yang paling kecil anggarannya, tapi apresiasinya luar biasa. Seperti penempatan Wonderful Indonesia di Time Square, bus-bus di ITB Berlin dan yang sekarang lagihits adalah di kapal-kapal di Perth,” ujar Pitana.