Sabtu 26 Aug 2017 19:39 WIB

BTPN Dorong Pelestarian Heritage Gedung De Driekleur

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Hazliansyah
 Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) melakukan restorasi terhadap bangunan Art Deco 1938, gedung De Driekleur
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) melakukan restorasi terhadap bangunan Art Deco 1938, gedung De Driekleur

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) melakukan restorasi terhadap bangunan Art Deco 1938, gedung De Driekleur atau Vila Tiga Warna sebagai bagian dari komitmen dan mendorong pelestarian heritage yang ada di Indonesia. Restorasi dilakukan dengan menyerupai kondisi awal gedung saat pertama kali dibangun.

Direktur BTPN Arief Harris Tandjung mengatakan, restorasi dilakukan kurang lebih selama tiga tahun. Dimana, seluruh furniture, ornamen serta ubin dan cap bangunan dibuat seperti aslinya saat bangunan pertama kali didirikan.

“Kita punya komitmen yang sangat kuat (heritage). Kita beruntung memiliki gedung ini dan harus terus dipelihara agar masyarakat luas bisa menikmati,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (26/8).

Dengan restorasi yang dilakukan terhadap gedung, maka diharapkan masyarakat bisa menikmati dan bernostalgia dengan bangunan-bangunan heritage.

Menurutnya, upaya restorasi yang dilakukan merupakan bentuk nyata dari komitmen BTPN menjaga dan melestarikan heritage yang ada, khususnya di Kota Bandung. Seperti diketahui bank yang berdiri sejak 1958 ini lahir di Kota Bandung.

Ia mengatakan, masyarakat umum bisa datang untuk menikmati gedung De Driekleur secara gratis. Namun, karena gedung tersebut digunakan sebagai kantor, maka ada beberapa tempat yang dibatasi.

Arief mengatakan atas upaya restorasi yang dilakukan terhadap gedung tersebut, UNESCO memberikan penghargaan kepada BTPN. Upaya yang dilakukan ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat secara luas.

Sementara itu, Dosen Arsitek ITB, Prof. Dr.Ing Widjaja Martokusumo mengapresiasi langkah BTPN yang mau berperan langsung melakukan restorasi terhadap aset bersejarah di Kota Bandung. Sebab, tidak banyak perusahaan swasta yang terlibat dalam pelestarian heritage.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement