REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -– Ikut berperanserta dalam membangun kebersamaan di tengah kebhinekaan telah menjadi kebutuhan untuk berkontribusi membangun bangsa. Perusahaan Bintang Toedjoe melalui Extrajoss kembali gelar program kurban bersama Lazismu. Karenanya Extra Joss memberi dukungan penuh terhadap upaya positif tersebut.
Presiden Direktur Bintang Toejdoe, Simon Jonatan, mengatakan, Idul Adha adalah momen bagus. “Ini merupakan langkah strategis untuk menjalin kebersamaan di mana Indonesia sebagai bangsa yang majemuk. Kurban Bersama ini juga diharapkan memberikan motivasi bagi semua orang, khususnya generasi muda,” jelasnya di Gedung Pusat Dakwah PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta (23/8).
Simon mengajak kepada kaum muda untuk tidak berhenti berkurban. “Kurban tidak saja ajaran Islam namun juga sebagai gaya hidup,” ungkapnya.
Untuk tahun 2017, Extrajoss kembali berkomitmen untuk mendukung langkah-langkah operasional yang akan diambil oleh lembaga filantropi seperti Lazismu untuk ikut berkontribusi.
Sebagai wujud komitmen itu, pihaknya menyerahkan satu ekor sapi limosin kepada Lazismu, dan juga memberikan dukungan secara operasional untuk Lazismu senilai Rp 100 juta. Kemudian pihaknya menyediakan minuman gratis di 1.700 masjid se-Indonesia dalam perayaan kurban.
"Dengan donasi ini, kami berharap akan menjadi lebih bermanfaat, tapi juga bagi para penerima hewan kurban," urai Simon Jonatan.
Secara simbolis sapi limosin serta donasi operasional diserahkan oleh Simon Jonatan kepada Lazismu yang diwakili oleh Direktur Utama, Andar Nubowo dan disaksikan oleh Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas setelah Pers Conference dilaksanakan.
Anwar Abbas mengatakan, kebersamaan menjadi penting dalam melihat kondisi bangsa saat ini. “Kesenjangan begitu nyata di depan mata, sebab itu solidaritas penting seperti diungkapkan sosiolog Islam Ibn Khaldun, bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang mengedepankan solidaritas dan kebersamaan,” jelasnya.
Sementara itu, apa yang telah dilakukan Extrajoss harus diapresiasi. Kita bisa belajar dari ungkapan hadis Rasulullah tentang pentingnya menuntut ilmu dari negeri seperti Cina. ”Artinya dengan ilmu bisa untuk berkontribusi kepada umat lewat karya, seperti yang dilakukan Bintang Toedjoe dengan produknya untuk program kebersamaan,” kata Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Lazismu, Andar Nubowo mengucapkan terima kasih kepada Bintang Toedjoe yang sudah kesekian kalinya berkolaborasi bersama.
Andar mengatakan, saat ini Lazismu memiliki program kurban nasional yang penyalurannya untuk penerima manfaat di kawasan terluar, terdepan dan tertinggal. “Kendati ada kawasan lain, kawasan 3T akan memberi arti bagi pekurban dan penerima manfaat” tuturnya.
Karena itu, program kurban di kawasan 3T mensaratkan kolaborasi dan kebersamaan agar mereka yang jauh dari akses dapat merasakan kebahagiaan. Tidak terkecuali, kata Andar menambahkan, di kawasan padat penduduk, kumuh dan kantong-kantong kemiskinan lainnya.
Selain program kurban nasional di kawasan 3T, Lazismu juga memiliki program di kawasan itu yaitu Klinik Apung Said Tuhuleley dan Indonesia Terang. "Program Klinik Apung, Lazismu berkolaborasi dengan mitra-mitra Lazismu seperti mahasiswa KKN UGM dan KKN Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)," jelasnya.
Sedangkan program Indonesia Terang, Lazismu yang bersinergi dengan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) juga berkomitmen memberikan bantuan dalam bentuk solar panel berkapasitas 100 Kwh, secara gratis kepada rumah tangga miskin dan tidak mampu, melalui program ini, paparnya.
Hadir dalam acara itu, Duta Ambasador BintangToedjoe, Rio Dewanto. Rio mengapresiasi program bersama ini bersama Lazismu. Menurut Rio, program kurban Lazismu justeru tepat sasaran. “Saya dulu juga sempat binggung berkurban akan diberikan kepada siapa, karena di kota sudah banyak orang yang berkurban,” kisahnya.