Jumat 25 Aug 2017 10:29 WIB

Takmir Masjid Harus Paham Gejala Terorisme

 Seorang takmir sedang bekerja membersihkan mimbar masjid (ilustrasi)
Foto: Antara
Seorang takmir sedang bekerja membersihkan mimbar masjid (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, POSO -- Wakil Bupati Poso Syamsuri menyatakan takmir masjid di wilayahnya harus dapat memahami dan megenali gejala-gejala terorisme yang dapat meruskan keamanan dan kedamaian di daerah tersebut. "Masjid kita itu rawan, siapa pun bisa masuk, oleh karena itu takmir masjid harus benar-benar mengenali seperti apa gejala terorisme," kata Samsuri di sela-sela dialog pencegahan terorisme di Kabupaten Poso, Kamis (24/8).

Kegiatan itu dilaksanakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Tengah. Dialog dilaksanakandi aula serba guna rumah jabatan Bupati Poso, diikuti sekitar 150 orang peserta dari para takmir masjid di enam kecamatan se-Kabupaten Poso.

Wabup mengharapakan kepada takmir masjid jika mereka melihat adanya gejala paham terorisme, agar segera melaporkan ke Bhabinkamtibmas, Babinsa, Kapolres, Dandim, Bupati Poso atau pun dirinya sebagai wakil bupati. "Kita semua harus aktif mencegah, jangan sampai terorisme menjadikan Poso tidak aman," tegas wagub.

Sebagai wakil pemerintah daerah, Wabup Samsuri memberikan apresiasi atau upaya dan kerja keras BNPT bersama FKPT, dalam mengantisipasi masuknya paham radikal di Kabupaten Poso. Ia menilai kegiatan tersebut sangatlah penting karena terorisme adalah musuh bersama, yang harus diperangi secara bersama-sama oleh aparatur pemerintah, pihak keamanan dan masyarakat.

Bagi Samsuri, pelibatan takmir masjid dalam pencegahan paham radikalisme dan terorisme sangatlah tepat, karena masjid sebagai salah satu wadah untuk beribadah, perlu dijaga dan mendapatkan perhatian khusus. Sehingga, jika ada orang atau oknum yang menyalahgunakan, maka takmir atau pegawai masjid, wajib melapor kepada pihak kepolisian atau TNI terdekat.

Akhirnya Wabup Samsuri berharap kegiatan dialog damai tersebut tidak berhenti hanya dalam waktu sehari saja. Namun harus dilakukan secara berkesinambungan dan merata hingga ke pelosok.

Takmir masjid yang sudah mendapatkan bekal ilmu dan informasi, diharapkan ke depannya dapat proaktif ikut dalam pencegahan terorisme. Karena keterlibatan takmir masjid merupakan wujud nyata keikutsertaan dalam pencegahan terorisme.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement