Kamis 24 Aug 2017 21:29 WIB

Pentingnya Melestarikan Kerajaan dan Kesultanan di Indonesia

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Winda Destiana Putri
Kesultanan Cirebon (ilustrasi)
Foto: wordpress.com
Kesultanan Cirebon (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Agung Raja Sultan  (MARS) Indonesia Anak Agung Ngurah Ugrasena mengatakan, sumber adat istiadat dan budaya sesungguhnya berasal dari kerajaan dan kesultanan. Oleh karena itu perlu dilestarikan kerajaan dan kesultanan yang ada di Indonesia sejak dulu kala.

"Para raja dan sultan yang tergabung dalam MARS Indonesia merupakan patner Pemerintah NKRI untuk menjaga  keutuhan bangsa dan tanah air kita," katanya dalam keterangan persnya, Kamis, (24/8).

Pemerintah, terang Anak Agung, meminta para raja dan sultan di Indonesia ikut menjaga keutuhan bangsa Indonesia. Jati diri bangsa ini bersumber pada kebhinekaan di mana Indonesia memiliki beragam budaya

"Kita tak boleh lalai dalam melestarikan seni, budaya, adat kita yang sempat diakui bangsa lain. Dengan adanya MARS diharapkan mempermudah bekerjasama dalam melestarikan adat dan budaya." Anggota MARS terdiri dari 280 kerajaan dan kesultanan yang masih ada. Mereka berasal dari Aceh hingga Papua.

Selama ini, ujar Anak Agung, perhatian pemerintah mengalami ketimpangan. Ada beberapa kerajaan yang mendapatkan dukungan penuh, namun ada juga yang kondisinya terlupakan. "Makanya kami meminta nanti ada anggaran dari pemerintah untuk melestarikan keraton-keraton dan artefak-artefak kerajaan," katanya.

Sekretaris III MARS Indonesia Pangeran Nata Adiguna Masud Thoyib Jayakarta Adiningrat mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan MARS adalah memperjuangkan agar Keraton Surakarta lebih diperhatikan oleh pemerintah. Arahnya menjadikan Keraton Surakarta menjadi objek wisata bersejarah berkelas internasional.

"Kita harus belajar dari Cina. Dulu kerajaan di Cina dihapuskan diganti dengan pemerintahan komunis, makanya kerajaan di Cina ditutup pemerintah dengan tembok yang tinggi dan disebut sebagai Kota Terlarang," ujar Pangeran Nata.

Namun rakyat jelata penasaran dan mulai melubangi tembok tersebut untuk mengintip isi Kota Terlarang. Ternyata isinya kerajaan yang megah dan sangat indah.

"Pemerintah komunis Cina melunak dan akhirnya membuka Kota Terlarang menjadi tempat wisata terbuka. Sekarang Kota Terlarang menjadi destinasi wisata terkenal di seantero dunia." Keraton dan kesultanan di Indonesia harus dilestarikan untuk melestarikan budaya dan adat istiadatnya. Selain itu juga dijadikan destinasi wisata kelas internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement