REPUBLIKA.CO.ID, PENAJAM -- Panglima Daerah Militer VI Mulawarman Mayor Jenderal TNI Sonhadji menyatakan siap mundur dari jabatannya, jika target swasembada pangan di Provinsi Kalimantan Timur gagal terwujud.
"Sesuai kesepakatan Pangdam VI Mulawarman bersama Menteri Pertanian siap mundur jika swasembada pangan di Kaltim tidak terwujud," kata Mayjen Sonhadji saat menghadiri panen raya di Desa Gunung Intan, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Kamis (24/8).
Pada saat menandatangani nota kesepahaman, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Sonhadji menyatakan siap mundur jika swasembada pangan di Kalimantan Timur tidak tercapai.
Menurut ia, sesuai data statistik, program swasembada pangan di Kaltim sudah berhasil terwujud, yang terlihat dari produksi padi hingga saat ini telah mencapai lebih kurang 480 ribu ton. "Saya sangat mengapresiasi dan mensyukuri target swasembada pangan di wilayah Kaltim telah tercapai," kata Sonhadji.
Pada kesempatan yang sama Sekretaris Provinsi Kaltim Rusmadi meminta para petani di Kabupaten Penajam Paser Utara tidak mengalihfungsikan lahan persawahan menjadi perkebunan kelapa sawit.
"Petani jangan tergiur nilai ekonomis dari perkebunan atau bahkan beralih menjadi petani kepala sawit untuk menjaga stabilitas pangan di Kaltim," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar menegaskan bahwa Bendungan Sungai Talake sangat diperlukan untuk irigasi pengairan lahan pertanian di Kecamatan Babulu, agar tidak mengalami kekeringan saat kemarau.
"Sampai saat ini jaringan pipa irigasi pengairan lahan pertanian yang tersedia di Kecamatan Babulu belum mencukupi seluruh kebutuhan petani," tambahnya.
Kegiatan panen raya di Desa Gunung Intan, Kecamatan Babulu tersebut, juga dihadiri Wakapolda Kaltim Brigjen Pol M Naufal Yahya, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Kaltim Ibrahim, serta Ketua DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara Nanang Ali.