Kamis 24 Aug 2017 07:39 WIB

Pemkab Bandung Imbau Warga Laporkan Masalah Kekeringan

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Bayu Hermawan
 Ilustrasi kekeringan
Foto: Foto : MgRol_93
Ilustrasi kekeringan

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung, Sofian Nataprawira mengimbau kepada masyarakat untuk segera melapor jika terjadi kekeringan diwilayahnya pada musim kemarau saat ini. Begitu pun petugas di lapangan agar cepat tanggap merespon keluhan warga terkait kekeringan yang terjadi.

Salah satu upaya mendukung itu dengan penyediaan call center di tiap kecamatan. "Saya minta semua pihak cepat tanggap, termasuk kesiapan aparat kecamatan untuk menyediakan call center," ujarnya, Kamis (24/8).

Ia mengatakan, hal tersebut akan memudahkan masyarakat dan pihak desa mengatasi masalah kekeringan. Menurutnya, keberadaan call center akan bermanfaat untuk mengecek data di tiap-tiap kecamatan berkenaan wilayah terkena dampak kekeringan.

"Kalau data di kecamatan lengkap, nanti laporan ke BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebagai korlap juga akan lengkap dan akurat," katanya.

Ia menuturkan, data dari BMKG, musim kemarau tahun 2017 sudah berlangsung sejak bulan Juni dan diperkirakan sampai bulan Oktober. Tentunya dirinya berharap tanggap darurat kekeringan pada tahun 2015 lalu tidak akan terulang di tahun ini.

"Tahun ini Kabupaten Bandung belum pada kondisi tanggap darurat kekeringan, akan tetapi antisipasi terus kita lakukan melalui koordinasi BPBD, PDAM, Disperkimtan, Dinas Sosial dan PMI," katanya.

Sebelumnya, pada laporan kekeringan tahun 2015 lalu, Sekda menjelaskan tercatat ada 96 desa di 16 Kecamatan terdampak bencana kekeringan. Untuk itu lanjutnya, tahun ini pemerintah harus lebih siap menanganinya.

"Semua PD sudah menyiapkan segala upaya untuk bencana ini. Mulai dari koordinasi, antisipasi hingga tindakan teknis di lapangan nanti. Seperti penyediaan air bersih, sumur dangkal, mobil tangki maupun toren untuk warga," tandasnya.

Kepala Pelaksana BPBD Tata Irawan mengatakan untuk mengantisipasi itu pihaknya telah berkoordinasi dengan PDAM, Disperkimtan, Dinsos dan PMI dalam penyediaan 7 unit mobil tangki air untuk mendistribusikan suplai air bersih.

"Untuk memudahkan pendistribusian, koordinasi untuk tindakan teknis agar dikomunikasikan terus menerus oleh aparat di Wilayah kepada kami dengan akurat, karena diperkirakan kekeringan hingga oktober ini bisa meluas ke wilayah lain juga," ucap Tata.

BPBD sendiri, menyiagakan personel selama 24 jam di kantor untuk mengantisipasi terjadinya kekeringan dan kebakaran lahan. Untuk itu, jika ada warga yang membutuhkan bantuan, diminta segera melaporkan ke petugas.

"Ini kita lakukan, karena sekarang ini sejumlah daerah di Kabupaten Bandung sedang memasuki musim kemarau dan suhu udaranya pun cukup panas, maka sangat berpotensi terjadinya kekeringan hingga kebakaran," ujarnya.

Tata menambahjan, bila ada masyarakat yang membutuhkan bantuan, bisa segera menghubungi petugas. "Kawasan yang mulai mengalami kekeringan dan krisis air bersih, bisa juga melaporkan untuk kita cari solusi," ucapnya.

Ia juga mengimbau masyarakat, bila ingin membuka lahan, harus menggunakan metode yang ramah lingkungan dan jangan melakukan dengan teknik pembakaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement