Namun apa daya, pihak First Travel selalu ada alasan untuk menunda keberangkatan jamaahnya. Martini hanya bisa menuruti apa kata agen. Kecurigaan mulai muncul ketika ia diminta untuk membayar Rp 2,5 juta bila ingin mendapat kepastian berangkat. Namun Martini menolak tawaran itu karena khawatir tetap tak bisa berangkat.
"Dan benar saja, yang sudah tambah Rp 2,5 juta pun ada yang belum bisa berangkat," katanya.
Ingin Tetap Umrah
Meski sempat tertekan karena gagal berangkat umrah, Martini tetap berkeinginan untuk pergi ke Tanah Suci. Ia ingin pihak First Travel segera mengembalikan uangnya sehingga ia bisa beralih ke peneydia jasa umrah lainnya.
Martini mengaku rela untuk membayar biaya umrah yang lebih mahal agar bisa mendapat kepastian berangkat umrah. "Saya bisa pinjam uang ke anak atau tetangga untuk bisa berangkat. Yang penting First Travel ini kembali dulu uangnya," katanya.