REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberi kuliah umum di Universitas Gadjah Mada (UGM). Dalam paparannya, ia mengingatkan Indonesia belum ada di posisi yang dicita-citakan.
"Jika kita lihat Soekarno, Indonesia saat ini tak cukup baik dan belum memenuhi apa yang dicita-citakan," kata Sri di Auditorium Sukadji Ranuwihardjo, Rabu (23/8).
Padahal, lanjut Sri, ekonomi Indonesia di G20 sendiri selalu ada di posisi ketiga setelah Cina dan India. Belum lagi, jika melihat pertumbuhan yang belakangan dilakukan di Indonesia.
Untuk itu, ia menegaskan, pertumbuhan ekonomi yang ada harus dapat kurangi angka kemiskinan secara lebih cepat. Tapi, Sri menekankan, kemiskinan itu tak bisa di atasi tanpa bangun infrastruktur.
"Tidak ada negara yang bisa entaskan kemiskinan tanpa investasi infrastruktur, jadi pembangunan infrastruktur bukan soal kemewahan tapi kebutuhan," ujar Sri.
Selain itu, ia menambahkan, teknologi merupakan aspek yang tidak bisa lagi dikesampingkan. Karenanya, Sri minta masyarakat tidak jadi orang yang kaget akan kehadiran inovasi teknologi.
"Kita harus selalu berpikir keras, persiapkan masa depan, lihat ke belakang untuk jadi manusia yang bijak," kata Sri.