Selasa 22 Aug 2017 18:46 WIB

Mobil Hijrah Hapus Tato Keliling Singgah di Yogyakarta

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Layanan hapus tato gratis.
Foto: Antara
Layanan hapus tato gratis.

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA -- Program Hapus Tato gratis yang digagas Gerak Bareng Community, Islamic Medical Service (IMS), Bank Muamalat, dan Hidayatullah memasuki pekan ketiga. Kali ini, program digelar di Basecamp Komunitas Teras Dakwah, Kampung Nitikan, Umbulharjo, Yogyakarta, Senin (21/8) malam.

Animonya ternyata sama seperti kota-kota sebelumnya dan peserta hapus tato di Yogyakarta cukup banyak, baik dari remaja maupun orang tua. Tidak cuma dari Yogyakarta kota, hapus tato gratis didatangi peserta dari daerah-daerah seperti Bantul, Sleman, dan Magelang.

Beberapa peserta malah ada yang datang dari daerah-daerah yang notabene sangat jauh dari DI Yogyakarta seperti Batam. Helmi (37) peserta asal Batam, mengaku mendapat tiket pesawat gratis pulang dan pergi Batam-Yogyakarta dari dermawan.

"Kalau nggak dapat tiket, mungkin saya nggak berangkat, alhamdulillah, Allah kasih rezeki lewat perantara hamba-Nya," kata Helmi.

Helmi mengungkapkan rasa syukurnya, dapat tiba di lokasi hapus tato yang kali ini mengambil tempat di Teras Dakwah Yogyakarta. Bahkan, peserta yang sejak jauh hari bertekad kuat bisa menghapus tatonya ini sudah tiba di tempat hapus tato pada Senin (21/8) ba'da Subuh.

Sementara, Ilyas, salah satu pengurus Teras Dakwah Yogyakarta, mengaku bersyukur program ini bisa singgah di kotanya. Pasalnya, mereka yang sudah mengaji pekanan di Teras Dakwah tidak sedikit yang bertato, sampai gelombang pertama peserta capai puluhan orang.

"Mereka benar benar ingin hijrah secara total, baik lahir maupun batinnya. Alhamdulillah program ini bermanfaat sekali untuk mereka," ujar Ilyas.

Senada, Founder Gerak Bareng Community, Ahmad Zaki, mengatakan pemilihan Yogyakarta agar disinggahi karena banyak yang sudah mengaji tapi masih bertato. Karenanya, program ini bertujuan menghilangkan masa lalu mereka yang buruk.

"Agar teman-teman yang hijrah menjadi lebih percaya diri saat beribadah," kata Zaki.

Direktur IMS, Imron Faizin, menuturkan program ini rangkaian dari beberapa kota yang rencananya akan berakhir di Surabaya. Ia menilai, banyak kota yang sudah ingin hijrah tapi belum mendaftar, dan tidak sedikit yang berasal dari Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement