REPUBLIKA.CO.ID, PANGKAPLINANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendeteksi 16 titik api dan meminta masyarakat untuk tidak membakar lahan sebagai antisipasi kebakaran hutan di daerah itu.
"Kami meminta masyarakat tidak membakar lahan pertanian, sampah, membuang puntung rokok sembarangan, karena dapat mengakibatkan kebakaran hutan selama musim kemarau ini," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kepulauan Babel, Aswind di Pangkalpinang, Selasa (22/8).
Ia menjelaskan titik-titik panas terpantau satelit NPP (Lapan) pukul 15.00 WIB pada Senin (21/8) sebanyak 16 titik api tersebut tersebar di Kabupaten Bangka Barat 8 titik api.
Selanjutnya Kabupaten Bangka Selatan 3 titik api, Belitung Timur 2 titik api, Bangka 1 titik api, Bangka Tengah 1 titik api, Belitung 1 titik api, sementara Kota Pangkalpinang tidak ada terdeteksi titik api. "Kami sudah menyosialisasikan dan berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk mewaspadai kebakaran lahan dan hutan selama musim kemarau ini," katanya.
Menurut Aswind selama Agustus tahun ini jumlah titik api mengalami peningkatan signifikan dibandingkan bulan sebelumnya hanya 4 titik api tersebar di Belitung 2 titik api dan Bangka Barat 2 titik api. "Dari seluruh titik panas yang terpantau belum bisa dipastikan adanya kebakaran hutan, namun tingkat kepercayaan titik panas ini di atas 70 persen," ujarnya.
Untuk itu, kata dia diimbau masyarakat untuk tidak membakar sampah sembarangan, karena selama ini penyebab utama kebakaran lahan dan hutan karena pembakaran sampah yang tidak dijaga. "Kebiasaan masyarakat membuang sampah di lahan-lahan kosong dan membakar sampah tersebut tanpa ada penjagaan, pada akhirnya api merambat ke semak belukar dan hutan," ujarnya.