REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menyebar 200 petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban jelang hari raya Idul Adha 1438 H. Tim Pemeriksa Hewan Kurban ini dikerahkan untuk memastikan hewan dalam kondisi sehat dan siap kurban di Jawa Barat.
Sebanyak 200 petugas ini merupakan perwakilan petugas yang akan disebar di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat. Petugas yang akan memeriksa kesehatan hewan kurban ini terdiri dari masyarakat umum, relawan, dokter hewan, mahasiswa fakultas kedokteran hewan dan unsur lainnya.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan secara simbolis melepas para petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (22/8). Heryawan mengatakan, tim pemeriksa harus memastikan hewan kurban lolos tes kesehatan dan layak dikurbankan. Nantinya, hewan kurban yang lolos tes kesehatan akan diberi label sehat dan layak dikurbankan.
"Kalau sehat dikasih kalung sehat dan layak. Jadi masyarakat beli hewan kurban yang ada kalungnya," kata pria yang akrab disapa Aher ini usai melepas simbolis tim pemeriksa hewan kurban di Gedung Pakuan.
Aher menuturkan tim juga bertugas untuk menyosialisasikan kepada masyarakay terkait kesehatan hewan kurban yang layak dan sehat. Di antaranya cirinya adalah hewannya aktif atau lincah, tidak ingusan, tidak panas suhunya, kemudian tidak sakit mata, serta tidak cacat tubuhnya.
"Dimohon Kepada masyarakat untuk mebeli hewan kurban yang sudah dinyatakan sehat, tentu ini tidak menyeluruh ke pelosok Jabar, tetapi diusahakan ada yang kalung sehatnya, kalau layanan kita tidak masuk ke pelosok, dimohon masyarakat cermat melihat (kesehatan) hewannya, karena bisa terlihat secara fisik," kata dia.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat Dewi Sartika menuturkan, tim pemeriksa hewan kurban menjadi bagian mewaspadai peredaran hewan kurban yang sakit. Terutama hewan yang terpapar penyakit membahayakan.
Dewi menyebutkan, tim yang terdiri dari berbagai latar belakang, mulai dari DKM mesjid, masyarakat umum dan lain-lain yang sebelumnya telah dilatih tiga hingga empat hari untuk menguasai teknis pemeriksaan hewan kurban. Tim ini juga akan ditambah dengan petugas dari kota/kabupaten sebanyak 50-60 orang di masing-masing daerah.
Selain menurunkan petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban, pihaknya juga melakukan pengecekan di jalur-jalur distribusi hewan kurban yang akan masuk ke Jawa Barat. Sehingga hewan yang akan dijualbelikan benar-benar hewan yang layak. Ia menuturkan Jawa Barat masih mengambil pasokan hewan kurban dari sejumlah daerah, mulai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan daerah lainnya di Indonesia.